Berjaipong di London

Sebagai orang Sunda yang hidup di jaman sekarang dan tinggal jauh dari tanah air pula, mendengar alunan musik jaipong itu suatu yang sangat istimewa.

Dari serangkaian acara perayaan HUT RI ke-70 di London, pertunjukan jaipongan itu ditampilkan. Begitu musik jaipong diperdengarkan dan suara tepuk tangan riuh terdengar, segera saya menuju arah panggung, meninggalkan teman-teman yang kala itu kami sedang bercengkerama.

Dari kejauhan, gerakan jaipong yang dimainkan oleh tiga penari luwes tersebut menarik perhatian. Tidak hanya gerakannya, tapi juga kostum yang mereka kenakan terlihat cantik. Sangat kontras dengan karpet dan latar belakang panggung yang serba merah putih. Kebaya merah, kain putih, serta aksesoris lainnya membuat klop penampilan mereka.

Setelah ditilik dengan seksama, loh, salah satu penarinya ternyata bule. Salut deh. Makin merapatlah saya ke arah panggung. Saya yang orang Sunda saja ngak bisa berjaipong, hanya penikmat tarian jaipong saya. Lah, ini, bule, segitu luwesnya.

Tak hanya saya, semua penonton yang berada di bawah panggung pun menikmati tarian tradisional Jawa Barat ini, termasuk mas/mbak bule.

Mengerti akan ketertarikan penonton terhadap tarian yang sangat langka dipertontonkan di luar negeri ini, salah satu penari memberikan workshop super singkat alias mengajari kami, para penonton, untuk berjaipong bersama. Gerakan demi gerakan ia ajarkan dalam waktu beberapa menit. Setelah dirasa semua paham. Musik jaipong untuk tarian yang kedua pun dimainkan. Dan mulailah penonton menari mengikuti gerakan tiga penari yang tergabung dalam Sanggar Tari Lila Bhawa ini.

Namun, ya begitu deh, meski sudah diberi arahan singkat step by step gerakan tariannya, pada praktiknya para penonton lebih bergaya bebas, termasuk mas MC yang beraksi di panggung. Meski tak kompak, namun tak mengurangi keseruan kami dalam berjaipong ria.

Bagi kami, jauh dari tanah air, rasanya makin cinta tanah air. Salah satunya adalah dengan hal-hal yang seperti ini. Ketika kami berada di Indonesia, mana ada rasa keinginan untuk menari jaipong seperti ini. Setidaknya untuk saya pribadi. Entah untuk yang lain. Ini salah satu rasa kecintaan saya pada budaya Indonesia. Bagaimana dengan anda?

 

4 thoughts on “Berjaipong di London

komentar Anda