GA Sejuta Kisah Ibu

Hari ini, tanpa sengaja saya menonton iklan Thailand bertema ibu yang nongol di FB. Video singkat itu berhasil membuat saya mewek. Udah tau gitu, saya mengulang lagi nontonnya. Iklan Thailand emang sering kali merobek-robek perasaan trus bikin mewek termehek-mehek.

Video yang hanya beberapa menit itu menceritakan seorang anak lelaki bernama Nat yang hendak melepas lajang. Waktu bergerak begitu cepat, ujar si ibu. Ibu memberi restu. Dalam kesempatan itu ia memberikan buku catatan tumbuh kembang anaknya kepada calon menantunya. Mulai kisah saat Nat dilahirkan. Ia suka makanan apa, ia tak suka makanan apa dan sebagainya. Lembar demi lembar diary tersebut dibuka Natย di mobil menuju pulang. Nat terkenang semua kisah itu sampai terhenti di satu kalimat:
“Nat suka makan kepala ikan. Sama seperti aku,” tutur si ibu.

Nat tertegun.
Tertegun pada kalimat terakhir.
Apa iya?
Apa iya ibunya suka kepala ikan.
Iyalah.
Lalu kenapa, jika iya, saat makan tadi ibu menyerahkan kepala ikan kepada si Nat dan berkata,”Nih, kesukaanmu.”
“It’s ok, bu. Buat ibu aja,” kata Si Nat.
“Ngak, ibu suka ekornya,” ucap si ibu ikhlas.
Suami si ibu alias bapaknya si Nat melirik penuh arti pada istrinya. Mungkin ia tahu benar bahwa istrinya itu suka kepala ikan.

Berarti ibu itu bohong dong?
Bukan bohong, tapi menyembunyikan hal yang sebenarnya.
Itulah ibu, demi kesukaan anaknya, demi kebahagian, demi kebutuhan anaknya, kadang ia mengalah.

Kisah Si Nat mungkin pula teralami kita. Tanpa kita tahu, tanpa kita sadar. Mungkin pula saat kita minta sesuatu sejak kecil hingga besar saya ia kobarkan apa yang menjadi kebutuhannya.

Kisah Si Nat hanya secuplik kecil kehidupan kita. Antar ibu dan anak. Pada kenyataannya, puluhan bahkan mungkin ratusan cuplik perjuangan, perhatian, kasih sayang, mengalah dan segala upaya yang ibu kita lakukan menjadi rahasia mereka yang dipendamnya sendiri. Tanpa kita mengetahuinya, tanpa kita menyadarinya. Atau mungkin kita tak mempedulikannya.

Saya sudah setua ini, tapi ibu saya tidak pernah lepas mendoakan saya. Ketika saya susah ataupun bahagia. Ketika beberapa waktu lalu ada kedukaan, saya menelfon ibu mohon doa dan restunya. Ibu saya bilang, “Tak usah dimintapun mamah selalu mendoakanmu dan keluargamu. Ihikkss…

Ibu saya figur ibu ideal bagi saya. Memiliki lima anak perempuan yang umurnya berjarak 1-2 tahun. Kami tidak pernah memiliki pembantu rumah tangga. Tapi ibu saya melakukan semua pekerjaannya dengan baik, tanpa keluh. Pekerjaan rumah, urusan dapur bahkan urusan pakaianpun beliau menjahit sendiri untuk semua anak-anaknya. Ibu saya tipe orang yang selalu happy. Cara berpikirnya sederhana. Tidak pernah menyimpan dendam dan sakit sakit. Maka terlihat hidupnya nyantai-nyantai saja dan lempeng-lempeng saja di usianya yang kini seumur dengan NKRI, 70 tahun.

Ibu saya tipe orang yang suka berbagi. Jika seorang anak memberi sesuatu, ia akan membagikannya kembali kepada anak lainnya, kepada cucunya, saudaranya, bahkan tetangganya. Misalnya, ketika saya pulang mudik kemarin membawa coklat, biar kata cuman kebagian sedikit tapi semuanya terbagi, anak, cucu, saudara, tetangga. Atau ketika saya memberikan kue ini, ia membaginya kepada anak, cucu dan saudaranya. Begitulah ibu saya.

Setelah menikah, ibu saya jadi dua. Ya, mertua. Ini kisah tentang ibu mertua. Kembali ke kisah Nat dan Ibunya, kisah inipun kurang lebih sama benang merahnya. Bapak mertua saya seorang pegawai negeri, bekerja di perkebunan. Tentu saja kerjanya di perkebunan. Kalimantan, pangalengan dsb. Sementara mereka berdua tinggal di perkebunan, anak-anaknya bersekolah di Bandung. Untuk menambah keuangan keluarga, ibu mertua rajin mencari uang tambahan. Salah satunya, pernah bertaman kentang. Sebelum masa panen, ibu sudah mengancang-ancang peruntukan uang dari penjualan kentang tersebut. Ia bermaksud membeli beberapa barang yang diinginkannya sedari dulu. Ketika keuntungan panen diterima, beliau datang ke Bandung untuk menengok anaknya. Uang yang ia pegang lepas dengan mudahnya ketika seorang minta dibelikan komputer untuk keperluan kuliahnya. Ya, begitulah ibu. Dan anaknya itu adalah suami saya.

Saya yakin, setiap ibu memiliki segudang kisah. Terhadap anaknya, terhadap keluarganya, lingkungannya. Kisah haru, kisah sendu, kisah tawa. Kisah yang dibagikan maupun yang disembunyikan.

Kapan terakhir kali kamu memberi sesuatu kepada ibu? kapan terakhir kali kamu memeluknya, kapan terakhir kali kamu melihat tawanya?
Saya, terakhir kali memeluknya dan terakhir kali tertawa bersama tepat setahun yang lalu, ketika saya mudik tahun lalu. Tak sabar ingin segera memeluk dan bercanda tawa lagi bersama beliau.

Buat kamu yang fisikmu dekat dengan ibu, peluklah ia, gembirakan ia, bahagiakan ia. Karena membagiakan mereka tak sulit. Kata ibu saya, mamah senang kalau liat kalian (anak-anaknya) senang. Kalau kata mamah Dedeh, nyenengin ibu itu gampang, kasih makanan yang ia sukai. Episode berapa tuh ya, saya lupa – curhat dong mah… ya donggg ๐Ÿ˜€

Sebentar lagi hari ibu, apa yang paling kamu ingat tentang ibumu. Boleh kisah haru biru, boleh kisah kocak jenaka, boleh kisah seru. Pokoknya kisah tentang ibu. Boleh ibu kita sendiri, boleh ibu mertua, ataupun kisah kamu sendiri selaku ibu. Karena temanya ibu, boleh juga kisah ibunya orang lain ๐Ÿ˜€

Saya kan nonton video si Nat tuh tadi siang. Trus tercetuslah ide bikin GA yang saya tulis di FB. Trus saya cari sponsor. Alhamdulilah, dalam hitungan jam terkumpul 5 sponsor yang ditotalnya akan memberikan 16 hadiah kepada 16 pemenang GA.

Syarat ketentuan GA

  1. Tulis kisah tentang ibu (seperti yang sudah saya ulas di atas).
  2. Panjang tulisan minimal 200 kata.
  3. Tulisan ditulis di blog ataupun di note FB.
  4. Dibawah tulisan cantumkan kalimat “Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Sejuta Kisah Ibu dengan back link URL ini.
  5. Sertakan link tulisan tersebut ke kolom komentar postingan ini.
  6. Share postingan lomba ini ke sosial media yang Anda punya (FB/Twitter)
  7. Peserta wajib me-likeย https://www.facebook.com/rosimeilanidotcom/?fref=ts
  8. DL tanggal 18 Desember 2015 pukul 23.59 WIB
  9. Pengumuman pemenang tanggal 20 Desember 2015.
  10. Akan dipilih 16 pemenang oleh dua orang juri, yang tentunya bukan saya, supaya lebih objektif ๐Ÿ˜‰
  11. Karena hadiah bouguet cantik riskan dikirim lewat jasa paket (harus kurir pribadi), maka hanya bisa diantar ke tujuan Kota Bandung dskt, jika ternyata pemenang di luar kota Bandung, maka hadiahnya bisa ditukar dengan pemenang lainnya dengan alamat kirim Bandung dskt.
  12. Begitupun dengan hadiah cake, karena alasan riskan rusak, ancur dan basi, maka berlaku bagi pemenang di Bandung-Jabodetabek. Jika ternyata pemenang berada di luar kota yang disebutkan di atas, maka bisa bertukar hadiah dengan pemenang lainnya.

Dan inilah 16 hadiah yang sementara ini terkumpul dari 5 orang sponsor yang baik hati.

  1. 1 bouquet cantik senilai Rp. 250.000,- persembahan Rossaflorist Jl. Wastukencana 43B 4 Bandung. Hadiah ini cocok dipersembahkan untuk ibunda tercinta. Alamat kirim hanya berlaku untuk daerah Bandung dskt.
  2. 2 paket cake persembahanย Nhie Kitchenette. Masing-masing berisi 2 bolu keju gondrong rasa lemon dan green tea. Cocok untuk diberikan kepada ibu, ibu mertua, ataupun ibu lainnya yang bakal happy menerima hadiah ini. Alamat kirim Bandung-Jabodetabek ๐Ÿ˜€
  3. 2 paket Bumbu Padang Restu Mande persembahan RM Restu Mande. Masing-masing berisi 3 varian rasa yang berbeda.
  4. 3 paket kripik jamur persembahan dari Iwan Keripik Jamur Alfian. Masing-masing berisi 5 bungkus dengan varian rasa yang berbeda.
  5. 8 kaos keren bertema super emak persembahan Kaos Gurita.

Saya ucapkan banyak terima kasih kepada para sponsor yang terdiri dari 3 ibu superb yang mengawali karirnya dengan gigih hingga sekarang terus berjaya. Satu bapak yang cinta istri dan hormat ibunya ๐Ÿ˜€ dan satu bujang yang sayang sama ibunya.
Hidup ibu-ibu! ๐Ÿ˜‰

Apdet nama-nama peserta silakan intip di sini

188 thoughts on “GA Sejuta Kisah Ibu

    1. mau bangettttt….. makasih enkoos.
      nanti kita lanjut di PM ya… (jd inget MP)
      skrg kita beda platform ga bisa PM ya?
      Kucolek ntar di FB ya..
      thanks berat.
      sekalian sy jg mau revisi syarat ketentuan lombanya, intinya, hadiah pemenang bisa dr sabang sampe merauke ๐Ÿ˜€ kalau ada yg menang dr merauke itu jg ๐Ÿ˜€

    1. Kan bisa tentang kisah ibu-ibu lainnya, Win. Misal di kompleks rumah kita ada ibu tukang pencuci pakaian, atau ibu buruh, ibu pedagang dan ibu-ibu lainnya yg memiliki kisah seru untuk dikisahkan.

    1. Ini mau saya revisi lagi nih mengenai hadiahnya, mau diobrolin dlu sm sponsornya semoga bisa dikirim dari sabang sampe merauke, kecuali buket sama cake, takutnya acur di jalan ๐Ÿ˜€
      Pantengin aja revisiannya ya… thanks

      1. Saya mau ikutan , tapi saya d jakarta, kalau saya pakai alamat tmn saya yg di bandung bisa tidak?

Leave a Reply to khairiah Cancel reply