Kisah Cinta Inspiratif Pasien Gagal Ginjal | Gagal Ginjal, Cuci Darah Ditemani Pacar

Di pemikiran orang awam seperti saya, sakit ginjal itu biasanya diderita orang tua. Tapi pada kenyataanya, banyak sekali anak muda yang divonis gagal ginjal. Bahkan banyak dari mereka terkena GGK alias Gagal Ginjal Kronis. Yaitu Gagal Ginjal Stadium Akhir yang mana kebanyakan mengambil keputusan terapi pengobatanya cuci darah.

Adapun cuci darah tersebut dilakukan seumur hidup. Kecuali jika memutuskan untuk pengobatan lainnya. Yaitu Transplantasi alias cangkok ginjal, atau CAPD alias Cuci Perut seperti 2 nara sumber yang pernah saya wawancarai di link bawah ini:

Sembuh Dari Gagal Ginjal Stadium Akhir | Transplantasi Ginjal Gratis

Pasien Gagal Ginjal memutuskan untuk terapi Cuci Perut

Balik lagi ke soal penderita gagal ginjal yang menimpa anak muda, obrol-obrol saya kali ini bersama sepasang anak muda yang bikin saya mesem-mesem membayangkan masa muda saya, yang berpuluh tahun itu, uhuy..

Ketika saya tanya, gimana sih masa pacaran kalian?
“Ya sama aja sih kayak orang pacaran lainnya, bedanya kami seringnya pacaran di rumah sakit,” katanya. Hahaha..

Bayangkan saja, seminggu dua kali cuci darah dengan durasi cuci darah 5 jam. Belum lagi persiapan perginya, pulangnya, serta sehari pasca cuci darah lemas gak bisa ngapa-ngapain. Belum lagi jika ada trouble ini dan itu, deman lah, kurang darahlah, operasilah. Dan masih banyak hal lainnya yang sepertinya Rumah Sakit adalah kosan kedua bagi mereka.

Adalah Atok, seorang mahasiswa yang divonis gagal ginjal sesaat sebelum KKN alias Kuliah Kerja Nyata. Ia merasa badannya baik-baik saja. Semua okey-okey saja. Tak terpikirnya bahwa sebenarnya ginjal dia sudah rusak parah.

Hanya karena syarat KKN harus melampirkan surat keterangan sehat, dari situlah terdeteksi ginjalnya rusak. Ajaibnya, sebelum pemeriksaan itu dilakukan, dokter yang melihat fisiknya Atok sudah berkesimpulan, “Anda tidak sehat, ini,” Hmmm.. Benar saja.

Adalah Catur, seorang mahasiswi. Sama seperti Atok, ia anak kos, sama-sama kuliah di Jogja, sama-sama penerima beasiswa. Bagi Catur “rasa sama” itu membuat ia ada perhatian lebih pada Atok. Terlebih Catur merupakan seksi konseling di komunitas mereka. Bermodal sosial media, ia kontak Atok yang kemudian keduanya sering berkomunikasi.

Suport yang diberikan Catur pada Atok bergulir terus hingga akhirnya ada rasa-rasa gimana gitu.
Jadi gimana-gimana gitu ya om.. tergiang.. ngiang.. ngiang…. HAHAHA.. Tiktokers banget.

Seperti kata pepatah Rusia witing tresno jalaran soko kulino, jadilah mereka pacaran. Kalau katanya Catur, “Boleh juga nih cowok,” heuheu..

Atok dan Catur cerita banyak, seru banget obrolan kami. Sayangnya, karena kepanjangan durasinya, saya banyak potong beberapa bagian. Dari sekian banyak cerita ser, suka duka yang mereka jalani bersama, ada satu masa sehabis cuci darah Atok lemes banget. Walaupun Catur tau dan tentunya semua keluarga pasien cuci darah juga tau, efek setelah cuci darah itu pasti akan ngerasain lemes banget.

Nah tingkat lemes Atok ini sampe ga bisa ngapa-ngapain. Ia hanya tidur pasrah di kasur Rumah Sakit. Sudah tidak bisa diajak ngobrol. Badannya digoyang-goyang Caturpun tak merespon. Catur menangis. Waktu ia berpikir, mungkin sudah saatnya.

Di waktu bersamaan Atok mendengar apa yang Catur katakan dan tahu apa yang Catur lakukan. Tapi ia benar-benar gak bisa ngapa-ngapain saking lemasnya, super lemas.

Ada satu cerita seru lainnya. Kini, menceritakan hal tersebut hitungannya seru. Tapi, pada saat itu, moment ini tuh sedih banget. Super sedih. Tapi dasarnya mereka anaknya santuy banget jadilah kita ngobrolnya sambil haha hihi.

Ada satu moment Atok harus dioperasi tapi mereka tidak ada uang. Bisa Operasi tapi tidak ada uang untuk rawat inap. Jadinya mau gak mau sesudah operasi harus pulang di hari itu juga. Gokil banget gak tuh? Apalagi Rumah Sakit yang mereka pilih sangat jauh dari kosan. Sekitar 1 jam perjalanan. Pake motor pulak.

Mereka boncengan pake motor. Perginya si pasien yang mau operasi bawa motor. Pulangnya si pasien dibonceng. Ya Allah.. semoga Allah selalu memberikan kesehatan kepada keduanya. Serta memberikan keduanya kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kini keduanya sudah menikah dan hidup bahagia. Video lengkapnya bisa kalian tonton di link berikut ini:

One thought on “Kisah Cinta Inspiratif Pasien Gagal Ginjal | Gagal Ginjal, Cuci Darah Ditemani Pacar

komentar Anda