Pada Minggu, 25 oktober 2015 diselenggarakan Oxford-Indonesia Forum yang berlangsung di Habakkuk room, Jesus College, University of Oxford. Forum ini diprakarsai oleh PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Oxford. Dihadiri oleh para mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Inggris, Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Irlandia, perwakilan dari pemerintahan Indonesia juga menghadirkan pakar dan akademisi dari Universitas Oxford, diantaranya ialah: Dr. Tim Coles OBE, Project Director and Founder, Operation Wallacea. Prof. Martin Speight, Associate Professor of Agricultural & Forest Entomology, Departement of Zoology, University of Oxford.
Sedangkan perwakilan dari pemerintahan Indonesia menghadirkan Bapak Nurul Ichwan selaku Director, Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) London. Juga menghadirkan Ibu Laksmi Dhewanthi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang pada kesempatan Forum ini terhubung melalui Google Hangout karena satu dan lain hal berhalangan hadir di Oxford.
Menurut Samuel Leonardo Putra selaku Chairman of Oxford-Indonesia Forum 2015, tujuan penyelenggaraan acara ini adalah untuk membantu pembangunan Indonesia, menjembatani para pakar dan akademisi Oxford dengan pemerintahan Indonesia, serta menjadi forum berbagi ilmu dan pengalaman seputar pembangunan yang smart dan green. Dari Indonesian Student (Oxford) untuk Indonesia. Adapun salah satu misi acara ini adalah untuk memperkuat ikatan hubungan antara Indonesia dengan Universitas Oxford. Samuel berharap, gelaran pertama ini bisa berlanjut di tahun-tahun selanjutnya.
Gelaran ini mengambil tema “Smart Green Development of Indonesia” yang artinya bahwa sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki indonesia harus bersinergi menciptakan pembangunan yang smart dan green.
Menurut ketua PPI Oxford, Rahmat Mulyawan MSc yang tengah mengambil studi PhD di Universitas Oxford, ide pengambilan tema ini adalah: sebagai negara berkembang, Indonesia tengah membangun di segala bidang. Satu hal, Indonesia memiliki potensi yang besar. Yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusianya itu sendiri. Dua modal besar ini harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Bagaikan pedang bermata dua. Kedua modal besar ini bisa bersinergi membawa manfaat seluas-luasnya bagi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia ke depannya. Namun juga bisa menjadi sebaliknya, jika tidak dikelola dengan baik dan benar, tidak smart dan green. Pastilah bencana, malapetaka, musibah dan kerugian lainnya akan dialami bangsa Indonesia. Lihat saja kabut asap yang menjadi isu besar di negeri ini.
Maka, adalah sangat penting pemahaman konsep “smart and green development of Indonesia” ini. Bahwa, pengelolaan sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi harus bersinergi dalam penerapan pembangunan di Indonesia tanpa merusak Sumber Daya Alam yang kita miliki, tanpa merusak Ekosistem.
Menurut Bapak Nurul Ichwan selaku Director Indonesia Invesment Promotion Centre yang berkantor di London, forum ini merupakan sebuah sarana/media pembekalan untuk mentransfer pengetahuan dan pengalaman dari para ahli/para profesor Oxford yang melakukan riset di Indonesia. Diharapkan kita bisa banyak belajar dari mereka yang nantinya bisa diterapkan di Indonesia. Dalam hal inipun dihadirkan perwakilan dari pemerintah indonesia dan pihak swasta melalui forum teleconference (media google hangouts).
Forum yang berlangsung padat mulai pukul 9 hingga pukul 4 sore ini dibagi dalam beberapa sesi. Semua sesi berlangsung menarik. Termasuk sesi tanya jawab yang dilemparkan oleh para peserta forum yang merupakan para mahasiswa Indonesia dari berbagai kota yang tengah studi di Inggris. Meski 97% peserta yang hadir adalah orang Indonesia yang tentunya faham berbahasa Indonesia, namun forum ini berlangsung dalam Bahasa Inggris. Sungguh, hadir dan menjadi bagian dari forum ini membuka mata dan hati saya, betapa anak-anak bangsa yang kita miliki yang tengah studi di sini merupakan asset-aset bangsa bernilai tinggi. Di pundak mereka nantinya Indonesia akan mereka bawa. Kearah lebih baik tentunya.
Penutup rangkaian kegiatan ini menampilkan pertunjukan tari dan musik yang dipertontonkan oleh PPI Oxford.
Berikut ini laporannya yang tayang di NET 10, NET TV, pada Selasa 27 Oktober 2015.
Kegiatan inipun telah dimuat pula di Koran Pikiran Rakyat Edisi Kamis 5 November 2015, Rubrik Kampus.
3 thoughts on “Oxford-Indonesia Forum 2015”