Sabtu pagi, 30 September kemarin, cuaca udah mulai dingin. Hujan rintik sedari subuh. Biasanya, hawa dan suasana gini waktunya malas-malasan tapi tidak untuk pagi ini. Ini pagi udah dinanti dari kemarin-kemarin. Pasalnya, obrol-obrol intens di WAG hari ini dieksekusi.
Cabut dari rumah jam 9, klo ngebut nyampe TKP mustinya tepat waktu. Tapi karena mampir dulu ke bakery untuk beli roti kesukaan si bungsu dan aku, terusnya lagi si bapak mau ambil lensa pesanan di kota sebelah, jadilah ngaret, ret. Nyampe TKP nyaris jam 11. Hadeuh..
Video lengkapnya disini: Charity event di Bristol
Acara pembukaan dan beberapa acara lainnya terlewat. Nyampe di sana pas anak-anak SD Meadowbrook paduan suara. Acara berlanjut tarian tradisional Indonesia, tari topi yang dibawakan anak-anak cute banget dan acara-acara lainnya.
Semua rangkaian acara tersebut merupakan bagian dari Coffee Morning MacMillan 2017. Apakah itu? Jadi, ini acara tahunan yang digelar teman kami Opy Sufinar, penderita cancer stadium 4 yang telah 5 tahun terkahir ini ia lawan.
Disini, banyak sekali yayasan kanker yang bergerak menyuport para penderita kanker dalam segala hal. Tidak hanya dukungan finansial tapi ada juga bentuk lainnya, seperti dukungan moral serta adanya komunitas dan gathering-gathering seperti yang kami lakukan pagi ini. Membuat penderita kanker tidak sendiri. Bahwa mereka memiliki teman, saudara, komunitas dan orang-orang yang peduli, menyayangi.
Biasanya, yang namanya coffe morning ala mereka, acaranya simple. Berupa kumpul-kumpul sambil obrol-obrol di pagi hari dimana yang datang bawa kue, cake, dll. Trus sesama mereka saling beli barang bawaannya tersebut. Nah, uang yang terkumpul akan didonasikan.
Nah, coffee morning yang digagas Opy ini lain dari yang lain. Potensi orang Indonesia di Kota Bristol emang TOP. Para diaspora, profesional, pemuda dan pelajar di sini kompak dan memliki potensi yang luar biasa. Begitu gagasan Opy diluncurkan, semuanya bergerak cepat. Siapa nyumbang apa. Dari A sampai Z semuanya diatur manis.
Banyak stand tersedia. Aneka stand makanan dan minuman. Bakso, gado-gado, rendang, lontong sayur, jajanan pasar, es cendol. Wah, pokonya semua berlimpah ruah. Catatan, semunya disumbangkan oleh para donatur yang baik hati. Kita jajan-jajan sampai puas dong. Uang hasil penjualannya? didonasikan tentunya.
Tak hanya itu ada pula yang suport keahlian, waktu dan tenaga. Seperti stand pijat, stand face painting dan hena serta yang lainnya. Oiya, seperti tahun sebelumnya, Budi, suaminya Opy, merelakan rambutnya digunduli untuk penggalangan dana sekaligus sebagai bentuk dukungan yang ia berikan.
Eh ada juga raffle tiket, dimana semua hadiahnya dari para donatur, sedangkan semua hasil penjualan tiket 100% masuk kota donasi. Hadiahnya keren-keren pulak, aku dong.. dapat clutch cucok 😉
Acara makan-makan, ngopi-ngopi, nonton pertunjukan tarian, nyanyian serta ikut serta bernyanyi, menari dan bergembira adalah sebuah bentuk dukungan yang murah terasa. Bergembira, silaturahim, beramal, balas dendam santap kuliner indonesia yang jarang terpenuhi perut.
Alhamdulillah, acara berjalan lancar sesuai yang direncanakan, mulai jam 10 pagi sampe jam 1 siang. Ngaret-ngaret dikit okeylah. Secara, kita-kita tuh klo udah ngumpul kayak gini susah dibubarin 😀
Padahal tarian penutup sesuai tradisi udah dijabanin, “Maumere” n “Poco-poco” beuh.. ditambah “Goyang Dumang” pulak 😀 😀
Sambil tim sampu bersih beberes gedung sampe kinclong, tim keuangan negara itung hasil donasi, jumlah terus bergulir, terakhir menurut laporan terkumpul £1.400 atau sekitar 25 juta rupiah. Mayan banget kan..
Mau liat seperti para keramaian Gathering 30 September kemarin, ini dia liputannya