Saya sering kali mendapat pertanyaan dari teman-teman.
Pengen dong bisa nulis kayak kamu, dimuat di media. Gimana sih caranya?
Baiklah, saya akan berbagi sedikit pengalaman saya di dunia tulis-menulis. Tapi maaf, saya bukan seseorang yang pintar berteori. Artinya, yang saya sampaikan ini hanya sebatas yang saya tahu setelah saya menjalaninya.
Niat
Niat yang kuat merupakan modal besar untuk melakukan segala hal. Iya dong? Ngak hanya niat bisa nulis aja.
Mulai
Mulailah menulis. Menulis apa saja yang kamu bisa dan kamu sukai. Jika kamu tukang jajan, bisa nulis artikel kuliner. Kalau kamu suka jalan, tulislah tulisan perjalanan. Jika kamu memahami perekonomian, sosial politik, isu terkini, kesehatan, pendidikan dsb, kamu bisa nulis di rubrik opini.
Pokonya, mulailah menulis sesuai dengan bidang yang kamu kuasai dan sukai.
Fokeus.. chyiinnnn…
Adalah sangat penting sekali untuk fokus dalam menulis. Caranya, menulislah tentang sesuatu, harus sampai tamat. Ingat! sampai tamat. Tipsnya adalah, buatlah kisi-kisi. Contohnya, ketika kita akan menulis sebuah opini, buatlah 3 atau 4 bagian penting dalam tulisan kita. Pembuka, permasalahan, pemecahan masalah dan ending. Contohnya bisa dilihat di sini.
Gimana udah kebayang kan? Nah, sekarang, kamu bisa mulai dan fokus untuk sebuah tulisan. Entah itu tulisan opini, tulisan perjalanan, resensi, cerpen, cerpen anak, tokoh profil dllnya. Kembali harus diingat! Fokus! Tulis sampai tamat!
Saya teringat pertanyaan seorang teman,
“Kenapa ya, kadang di otak saya mau nulis begini.. begini.. Tapi setelah jadi tulisan, malah jadinya kesana, kemari, trus endingnya gak jelas gitu, kurang seru dll…”
Yang perlu kamu lakukan adalah membuat kisi-kisi tulisan kita, lalu membuat benang merahnya. Hubungan tulisan kita mau dibawa kemana? 😀
Misalnya, kita punya pengalaman kemping yang sangat menyeramkan, atau lagi backpack tiduran di pinggir gedung kayak gembel. Lalu kamu dipeluk gembel beneran. Nah itu bisa jadi point lebih untuk tulisan kita.
Kembali lagi, tamatkan tulisanmu. Apa dan bagaimanapun jadinya, lalu simpan. Barang beberapa jam atau sehari saja. Nanti, jika kamu sudah terbiasa menulis, ada yang namanya proses editing. Buka kembali tulisanmu. Baca kembali. Niscaya kamu bakal menemukan kalimat/kata yang kurang pas. Ini hapus ah, ini tambahin ah.. pasti bakal begitu.
Jadi, ingat, Niat, Mulai, Fokeus sampei tamat.
Tips menulis berikutnya bersambung besok ya sob? 😉
Maaf, potonya ga nyambung, yg jelas di foto itu ada foto sayanyah… hahaha..
Niatnya udah banyak banget mbak, tapi begitu buka laptoh eh niat ikut kebuka jadi ilang dech. Sering banget kaya gitu trus tutup laptop dan santai
Klo gitu, pas ada ide, catet dulu di kertas/buku. Niatkan sungguh”. Pas buka laptop jgn diawali buka sosmed dll. Berdoa dlu, trus eksekusi deh itu tulisan. tulis terus tanpa henti, tanpa editing, hingga ending. Istirahatkan sebentar. Lalu kembali lg ke tulisan tadi dan diperhalus dengan beberapa kali editing. Mulai dari penambahan/pengurangan kalimat, memperbaiki susunan kalimat, EYD dsb. Diamkan lagi beberapa saat. Setelah itu, edit sekali lg sampai kita sreg. Klo udah merasa puas dgn tulisan kita itu, baru deh kirim ke media.
Barusan kuliat, 3,5 halaman A4, spasi 1,5
Mba fita, ini alamat emailnya: satasuaramerdeka@yahoo.co.id
Sekitar 800 kata klo ga salah, lupa udah lama ga ngirim ke sana, untuk lebih jelasnya, ntar sy liat dlu di primbon
Mbak, kalau kirim ke Suara Merdeka panjang tulisannya berapa ya? Kirimnya ke?
klo gitu, fokeus, jangan lupa berdoa, supaya Allah meridhoi langkah kita, dan memudahkan usaha kita, 😉
Niat kdg udah ada, pas buka lepi kadang buyar Bunda huhuhu
Wah….srnang deh berkunjung ke blog ini.. Selalu ada info yg bermanfaat dan motivasi dlm dunia tulis menulis… Mksh ya Mbak yg tak pelit berbagi tips..nice post…tulisannya selalu menginspirasi…
Sama-sama, mba Rita.