Gilak! Apa sih hebatnya penyebrangan ini? Nyaris setengah abad, masih aja orang-orang dari seluruh dunia wara-wiri di zebra cross yang terletak di London ini?
Sejak awal The Beatles yakin karirnya tak mungkin berkembang pesat jika tinggal di kota kelahirannya, Liverpool. Maka dari itu, mereka sepakat untuk hijrah berkarir di London.
Benar saja, di London The Beatles menapaki karir cemerlang dan meroket cepat. Salah satu saksi kesuksesan The Beatles tak lepas dari peran Abbey Road Studio. Ya, di studio inilah belasan album The Beatles lahir hingga booming.
Keterkenalan The Beatles meluas ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Dari sekian belas album The Beatles, satu diantaranya bertajuk Abbey Road yang berisi 10 lagu. Termasuk yang berjudul “come together” dan “here comes the sun”. Tau dong lagu itu.. iya kan?
Yang menarik dari album ini adalah cover albumnya mengambil tempat di penyeberangan jalan perempatan Abbey Road, tak jauh dari Studio Abbey Road berdiri. Album ini rilis pada 26 september 1969 sekaligus merupakan album terakhir yang direkam di Abbey Road Studio hingga akhirnya The Beatles bubar pada tahun 1970.
Meski 45 tahun telah berlalu, eh, 46 ya? wah, nyaris setengah abad, namun magnet The Beatles masih kuat. Terbukti lagu-lagunya masih banyak dinyanyikan orang. Bahkan Studio Abbey Roadnya itu sendiri plus zebra cross yang ada di sebelahnya itu masih jadi magnet pengikat wisatawan yang bertandang ke London. Mereka datang dari berbagai negara dan berbagai usia. Mulai dari oma opa hingga anak muda. Padahal ketika The Beatles lagi hit-hitnya mereka belum brojol. Mungkin pula, jamannya The Beatles berjaya, mama-papa mereka masih SD. Atau mungkin, Hitnya The Beatles di medio 60-70’am itu jamannya opa oma mereka remaja 😀
Dan, hingga kini penyeberangan jalan abbey road yang pernah ditapaki the beatles ini masih ramai dijadikan spot berfoto para turis. Tidak summer, tidak winter, tidak panas, tidak dingin, mereka rela mendapat giliran berfoto di tengah jalan yang sebetulnya cukup padat. Namun demikian, para pengendara di jalur ini mengerti akan keinginan para turis tersebut. Mereka rela menunggu hinga acara berfoto ria selesai lalu melaju.
Penyebarangan ini tidak ada lampu stopannya namun ada lampu kuning kedip-kedip. Artinya, kapanpun, pejalan kaki diperbolehkan menyeberang di zebra cross ini. Kami menyebutnya pelikan cross, walaupun makna bergeser beda. Hal itulah makanya pengguna kendaraan bermotor yang lalu lalang di sini lebih mengutamakan penyeberang jalan.
Hmm.. seolah penyebrang jalan adalah raja, ya? Oleh karena itu, buat kamu yang nanti mau melancong ke sini, jangan ragu untuk bergaya. Tenang-tenang saja berfoto di sini sampai mendapatkan angle yang cantik dan pas seperti layaknya foto The Beatles untuk covernya yang berjudul Abbey Road itu.
Saat saya ke sana, minggu terakhir tahun 2015 lalu, banyak sekali turis manca negara. salah satunya adalah keluarga Mario dari Jerman yang berhasil saya wawancara. Sayangnya, Bahasa Inggris Pak Mario tidak lancar. Untung saja anaknya yang masih belia bernama Paula itu fasih berbahasa Inggris. Akhirnya microfon mini itupun beralih tangan pada Paula. Mau tau obrol-obrol saya dengan Paula? Intip aja di sini…
Ini adalah salah satu rangkaian video yang tayang di sini. Sepertinya, video inipun tayang terpisah di TV. Tapi belum ada versi youtubenya 😉
Misal itu di Indonesia gimana yaw kak, misal ada orang foto di tengah jalan? paling langsung des, bisa – bisa masuk Hospital 🙂 keren euy
Kemungkinan besar di tetot-tetot, diklaksonin, diteriakin dan dimaki-maki. “Oy, ngapain lo di situ?” 😀
Hahaha, pantesan
Tak.kirain itu mobil nya, kok anteng bgt gtu.
Iyah beneran Fenomenal nih jalanan
Buleipotan.com
Pokonya klo mau begaya di sini, tenang-tenang aja, para pengguna mobil itu ngerti kok 😀
Hempas cancik, ulala foto di zebracross antri ini lah kelebihan daya magnet nya The Beatles yaa mbak, yaa ampun keren bener nonggol di net yaa kiriman nya.
Iya betul. Zebra crossnya sih biasa, tp yg bikin istimewa itu gegara the beatles pernah begaya disini. Fansnya jadi ikut-ikutan begaya deh 😉
Baik juga ya mbak warga disana rela pelan2 demi turis.
Tapi berkat turis juga kota mereka rame kan ya 🙂
Iya betul banget. Jadi kalau baik itu, imbasnya baik juga untuk kita. Eh?
kata orang2 gitu mbak. double eh?
😀
Kereeen ya
Hehehe… emak” kurang kerjaan emang begini 😀
ih kereen.. jadi pengen nyoba, di Indonesia bagian mana ya bisa narsis di zebra cross, ntar di samain badut lampu merah nih 😀
Haloo mbaa, jadi ingin kesana. Makasih infonya ya, mbaa
Masama.
hihiiii… aku mauuuu jalan di zebra cross The Beatles!
Marilah kemari.
kalau ada lampu lalinnya mungkin lebih safety ya mak
Ini jauh lebih aman, say.
Kami menyebutnya pelikan cross yg ditandai dengan lampu kelap-kelip berwarna kuning. Nah, disemua zebra cross dgn tanda lampu tsb,penyerang jalan mendapat perlakuan istimewa. Karena pengguna kendaraan bermotor harus ber henti, mengutamakan penyeberang jalan.
Duh keren banget sih mba ini hahahha saya baru tahu loh kalo untuk berfoto dizebra cos tersebut harus antri dan pengemudi mobil harus sabar menunggu kenarsisan para turis 😉
Zebra cross seperti ini banyak terdapat di tempat-tempat lainnya di kota kecil maupun besar di UK loh.. 😉
Pokonya penyebrang jalan adalah raja 😀
Cuman, hanya di abbey road zebra cross aja yg dijadikan Ikon futu” narsis. Ya, namanya jg turis 😛
ah keren si teteh 😀 doain saya nyusul ya teh 🙂
Aamiin YRA. Kudoain supaya niatan teh Dessy buat study disini terlaksana. Aamiin.
Wah membayangkan bisa futu futu cantik disitu..
Iya, bisa lenggak-lenggok kayak syahrince 🙂
keren banget bisa kesini, semoga bisa nyusul ah. aamiin
Aamiin. Ayok nyusul…
Wah sepertinya ini yang memotivasi disini sedang kekinian banget pepotoan ditengah jalan saat lampu merah menyala
Dengan latar belakang kendaraan yang sedang berhenti
Kamsutnya syahrince? 😀
Taaaaaak
Disini tuh lagi rame yang selfie2an dilampu merah
Anak-anak alay gitu deh
Oiya kah?
Pertanyaannya ialah, lampu stopan apa bagusnya ya? 😀
*gagalpaham