Category Archives: Feature

Kesuksesan Bagai Menyusun Kepingan Puzzle

Kesuksesan itu bagaikan kepingan-kepingan puzzle yang tersusun sempurna. Tssssaaahhh… so’ beranalogi.

Kenapa saya ingin membicarakan soal Jigsaw Puzzle? Well, karena beberapa hari lalu si bungsu mulai suka sama beginian, hehehe..
Jadi ceritanya, soal voucher gratis yang pernah saya posting di sini, masa pakainya hampir habis. So, akhirnya, pergilah si bungsu bersama teman-temannya ke town (ciee.. berasa orang udik). Pulangnya, doi jejerin tuh barang belanjaan yang dibelinya di toko art. Jadi, £10 itu dapet: modelling clay, canvas buat ngelukis, jigsaw puzzle dan sebungkus permen untuk menggenapkan £10.

“Ko, beli beginian, dek?” tanya saya nunjuk jigsaw puzzle.

“Pengen aja, gambarnya bagus,” katanya.

Bagus apaan? Orang cuman jejeran batu n bikin pusing aja liatnya, emak berbisik dalam hati sambil wajah close up, mata mendelik-delik, kening berkerut-kerut, bibir dimencongin kanan-kiri, ala sinetron alay Indonesia 😛 Ngak dink, saya senang n selalu mendukung kalau anak punya keinginan baru dalam melalukan apapun selama itu positif.

Selepas makan malam, mulailah dia menyusun keping demi keping puzzle dengan tekunnya. Saya pikir, permainan ini sangat baik dalam mengatur mood, kesabaran, kegigihan dan gak ada kerjaan… haha.. sadis. Yang terakhir tolong abaikan. Takutnya suatu saat, ketika tua, saya malah melakukan hal ini. Layaknya oma-opa Inggris.

Asal-usul Puzzle

Sekadar info, jigsaw ini memang populer di Inggris. Kebanyakan teman-teman saya yang usianya diatas 50’an, suka mainin yang beginian. Aha, jadi inget ceritanya Mr. Bean kan? yang ilang puzzlenya sekeping, trus uring-uringan. Walhasil doi beli baru. Dan setelah tersusun rapi. Ealah… itu si keping puzzle malah keinjek sendelnya doi sendiri 😀

Balik lagi ke teman saya yang orang Inggris itu. Masa, selepas dinner bukannya nge-entertain apaaa.. gitu. Karaoke misalnya, hehe.. ini malah ngajak nyusun puzzle. Baiklah. Satu efek positif dari nyusun puzzle ini adalah, ke-ber-sa-ma-an.  Beneran, sering kali oma-opa Inggris klo acara kumpul-kumpul keluarga ngeluarin puzzle andalannya. Bahkan ada yang mengoleksi puzzle yang isinya ribuan keping untuk sebuah gambar.

Untuk mengetahui segimana besar kesukaan orang Inggris terhadap puzzle, pergi aja ke carboot sale 😀 Disana sering dijual aneka puzzle. Kalau barang dijual di Carboot sale itu ada 2 kemungkinan. Orangnya udah bosen pake barang tersebut, atau orangnya udah meninggal. Jadi, ketauan kan siapa yang lebih banyak memainkan puzzle ini 😀

Di carboot sale saya sering banget menemukan koleksi puzzle jadul dengan model yang rumit, klasik dan menarik. Eh, soal carboot sale saya bahas lain kesempatan. Kenapa orang Inggris suka nyusun puzzle? tentulah, karena penemunya orang Inggris itu sendiri.

Adalah John Spilsbury. Dari tangan beliaulah jigsaw puzzle ini lahir. Doi melukis sebuah objek cantik pada sebuah papan. Lalu memotong-motongnya berliuk-liuk dengan menggunakan jigsaw alias gergaji. Oleh karena itulah permainan ini dinamakan jigsaw puzzle. Kemudian, di  tahun 1760 Pak John Spilbury mulai mengkomersilkan ciptaannya teresebut.

Teknologi berkembang, medianya pun berubah. Tak lagi papan, tapi kartoon tebal. Sebentar, ngomongin soal jigsaw puzzle bermaterialkan kayu, malah itulah yang pertama kali saya tahu. Dulu, akhir 70’an – awal 80’an saya kenal jigsaw puzzle ini di sekolah TK. Bukan, bukan sekolahnya TK saya, hehe.. Tapi TKnya ketiga adik saya.

Kesian banget ye gwe 🙁 😛
Jadi, waktu itu, TK yang ada di deket rumah saya tersebut angkatan pertamanya dibuka pas saya udah masuk SD. Jadi, semua adik saya masuk TK dulu. Sedangkan saya enggak.
Well, meski demikian, saya masih bisa main-main di sekolah TK tersebut. Soalnya, yang punya TK, temen mamahku 😀 Malah, gurunya suka senam di rumahku. Mamahku kan ngajar senam dulu (Halah, ini obrolan ko jadi panjang x lebar x tinggi) 😀

Kembali ke laptop puzzle, disaat anak-anak TK sedang belajar, atau sambil nunggu pulang. Saya sering pinjam dan menyusun jigsaw-jigsaw puzzle tersebut. Biasalah, sambil menyelam, minum air. Sambil nunggu jemput mereka, sambil menggunakan fasilitas TK. Bisa maen puzzle sepuas hati, bisa maen ayunan prosotan dan sebagainya.

Waktu itu, saya memainkan jigsaw puzzle satu gambar terdiri 6-10 keping saja. Gambarnya lucu-lucu, kebanyakan gambar hewan dan tumbuhan. Duh, saya masih ingat betul masa-masa itu. Suasananya, ayunannya, prosotannya, puzzle-puzzlenya dan tempatnya yang bersebrangan dengan pasar Taman Senang daerah Pagarsih Bandung. TK Melati Mekar namanya 😀

Kembali ke laptop si bungsu dengan puzzlenya.
“De, udahan dong. Dah malem,” ujar saya pada si bungsu yang masih tekun ngusun-nyusun itu puzzle.
Tapi dia ngak ngegubris. Dia tuh emang tipe anak yang gigih. Pantang menyerah klo kerjaan belum kelar. Biar kata, mata udah merah dan sesekali ngeluh, maju terus.. pantang mundur…

Puzzle Inggris
Puzzle yang rumit

Dan akhirnya..  puzzle itupun tersusun sempurna.
Semoga segala urusan kamu di kemudian hari bisa terselesaikan secara sempurna pula, nak. Seperti kau menyusun, kepingan-kepingan puzzle yang baru saja saja kau selesaikan.

Hufffttt.. si dede pun tarik nafas panjang. Lega…. Lalu menikmati kesuksesan dengan caranya sendiri. “Oreo n milk, plissss… ” 😀

Tips Menulis, Membuat liputan untuk Majalah Anak

Bagi saya, dunia tulis-menulis sangat luas lahannya. Kadang saya menulis cerita anak, kadang menulis profil bisnis, kadang nulis resensi, kadang bikin cerpen, dll. Tapi kebanyakan nulis tulisan perjalanan. Kayak kutu loncat aja ya menclak-menclok di berbagai genre 😀

Yang saya rasakan, jika terus-terusan menulis di satu genre disitu kadang saya merasa sedih bosan 😛 . Selang-seling menulis berbagai genre tersebut bisa dijadikan obat pengusir kejenuhan.

Kelebihan menjadi penulis kutu loncat adalah, kita jadi banyak belajar. Begitupun yang saya rasakan. Waktu itu saya lagi jenuh-jenuhnya nulis tulisan perjalanan. Maka saya mencari celah lain, sesuatu yang baru.

Waktu itu, Inggris punya hajat tahunan. All England. Ehm, apa nih kira-kira yang bisa saya tulis dari event ini. Akhirnya, saya mengajukan sebuah liputan olah raga untuk sebuah Majalah Anak. Dan inilah tulisan lengkapnya:

…….

Adik-adik, diantara kalian ada yang suka Badminton, ngak? Kalau kalian suka, pastinya kalian tahu dong, Maret kemarin ada sebuah kejuaraaan Badminton tingkat dunia yang diselenggarakan di Inggris. All England namanya. Jangan-jangan, kalian menyaksikannya di layar TV?

Bagi kalian yang menonton, ada perasaan haru ngak? ketika tim Indonesia memenangkan pertandingan final All England? Pasti dong, ya?  Haru yang bangga. Begitupun yang kakak rasakan. Apalagi kakak sengaja menonton kejuaraan tersebut langsung dari arena pertandingannya di Birmingham, Inggris.

Rasa ke-Indonesia-an kakak meluap dan berkobar atlet Indonesia berlaga di sana. Kakak tidak sendiri, karena ternyata di sana sudah berdatangan pendukung tim Indonesia. Mereka adalah orang Indonesia yang tinggal di Inggris. Kebanyakan mereka yang tinggal di Kota Birmingham. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa yang kuliah di Birmingham.

Walaupun sebelumnya tidak saling kenal, namun karena kami saudara sebangsa dan setanah air, akhirnya kami bersatu memberikan dukungan kepada tim Indonesia yang sedang berlaga.

Tepuk tangan, teriakan, dan yel-yel penyemangat kami berikan kepada mereka agar terus bersemangat saat tanding. Rasanya, hanya suporter Indonesia saja yang paling heboh memberikan dukungan. Seru juga rasanya. Rasa ke-Indonesiaan kami turut berkobar.

Dalam satu harinya mulai dari babak penyisihan sampai babak final ada 8-3 pertandingan yang dilakukan tim Indonesia. Terbayang kan, suara pun bisa jadi serak akibat kebanyakan teriak. Meski demikian, kami senang-senang saja. Apalagi ketika tim kita menang.

Saat tim kita menang, suporter Indonesia langsung meminta tanda tangan dan bersalaman dengan atlet jagoannya. Tentu saja sang atlet yang menghampiri suporter. Bukan suporter yang menghampiri atlet. Karena kursi penonton dan arena pertandingan terhalang pemisah.

Beruntung waktu itu kakak duduk dibagian paling depan. Jadi, kakak dan suporter Indonesia lainnya dengan mudah mendapatkan tanda tangan mereka. Diantaranya: Hendra Aksan, Angga-Ryan.

Oiya, para atlet Indonesia menginap di hotel sekitar NIA (National Indoor Arena) Birmingham. Ketika kakak sedang duduk di teras kafe seputar hotel tersebut, tiba-tiba melintas tiga orang yang sering kakak lihat.

“Loh, Gideon? Kido?” seru kakak kaget. Mereka pun tersenyum ramah.

Tak lain, mereka adalah salah satu tim Ganda Putra Indonesia yang sangat andal, beserta pelatihnya. Permainan mereka hebat. Ternyata, saat di luar arena, Kak Gideon ini sangat pemalu. Di taman kota itupun kami berbintang sebentar kemudin berfoto bersama.

……….

Gimana gampang banget kan bikinnya?
Tipsnya adalah:

  • Cari Majalah anak/koran anak yang menerima tulisan dari luar.
  • Tulisan tidak terlalu panjang. Cukup 1-2 halaman saja.
  • Pilih bahasa yang sederhana.

Dan inilah penampakan tulisan saya yang telah dimuat tersebut.

soca all england (2)

Tulisan ini dibuat dalam rangka nunggu suami siap nyupirin ke Birmingham untuk nonton All England 2015. Berarti itu tulisan diatas umurnya dah setaun ya? hehe.. rasanya baru kemarin 😀

Cap cus ah….

DSC_0131

 

Keterangan foto: Barclaycard Arena (Formerly The NIA), Lokasi All England 2014, bersama student yang ambil Master n PhD. Foto diambil diakhir pertunjukan, sampe tuh kursi pada kosong. Penonton ogah rugi, nontonnya sampe tutup pintu gedung 😀

Penipuan lewat Facebook

Pesan Ari Lasso kepada para pria, bagaimana cara menjebol hati wanita: “Sentuhlah ia tepat di hatinya, buatlah dia terbang melayang…” sangat tepat.

Sayangnya pesan Ari Lasso itu banyak dimanfaatkan oleh lelaki jahat. Setelah hati digenggam, akal sehat tenggelam, nalar pun tak lagi berfungsi ketika ia “terbang melayang”, seperti yang Ari Lasso bilang.

Fakta mudah lelehnya hati perempuan melahirkan fenomena tipu daya lelaki jahat di dunia maya. Sebenarnya ini lagu lama. Tapi herannya, sampai detik ini, masih saja banyak wanita yang termakan tipu rayu lelaki. Ironis memang.

Senjata apa sih yang digunakan lelaki jahat dalam merampok hati wanita? Sepele, hanya kata-kata. Kata-kata cinta, kata-kata harapan dan masa depan dan tentunya dibumbui drama fiksi belaka.

Kisah sedih istrinya yang meninggal karena kanker, menjadi single parent lalu mencari pengganti istrinya, ia memiliki karir bagus dan seterusnya. Modal kata-kata seperti itu mampu membuat banyak perempuan masuk dalam kisahnya yang seolah nyata. Tak lupa kata-kata manis diumbar. Babe, love, honey dan seterusnya. Membuat si perempuan tersanjung dan terperangkap dalam romantisma.

Tak usah menunggu lama untuk sampai perempuan itu terbuai dan klepek-klepek dibuatnya. Dalam hitungan beberapa minggu, dipastikan si perempuan merasa klik. Klop. Dan berkesimpulan, inilah tambatan hati yang selama ini dinanti.

Facebook, perempuan Indonesia yang lugu, dan lelaki bule yang lihai merayu, itulah fenomena scam cinta dunia maya. Saat si perempuan telah melayang, termakan kata-kata, hatinya jebol, nalar pun mengikuti kata hati, jebol pula. Maka, ketika si belahan jiwa yang (katanya) terpisah benua itu berada dalam kesulitan, tentunya si perempuan tak sungkan untuk menolongnya. Bahkan untuk urusan yang sangat sensitiv sekalipun. Uang.

Meski beresiko, toh banyak juga perempuan Indonesia yang melakukan hal ini. Mengirimkan uang kepada seseorang yang belum pernah ia jumpai di dunia nyata. Dengan asumsi, semua yang kirimkan pasti kembali dengan hitungan yang berkali lipat, sesuai janji si bule. Tak hanya itu iming-iming perhiasan pun melengkapi kepercayaan si perempuan.

Tidak disangkal, bagi sebagian perempuan Indonesia mendapatkan pasangan hidup seorang bule adalah nilai lebih. Mereka berpikir lelaki bule lebih romantis, bisa mempebaiki keturunan, bisa hidup “wah” dan memperlakukan perempuan dengan baik dan istimewa. Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Baik-buruk, hitam-putih, selalu ada di setiap tempat, setiap negara. Begitu pun dengan laki-laki.

Mengenai scam cinta dunia maya ini, penulis pernah bersigungan langsung. Adalah seorang teman lama, sebut saja Bunga 😀 yang terkait kembali di jejaring sosial, setelah ia mengetahui bahwa penulis bertempat tinggal di Inggris. Bunga yang memiliki kekasih orang London, meminta bantuan untuk menelurusi keberadaan kekasihnya, sebut saja ia bernama X.

Pasalnya, dalam sebulan terakhir X sangat sulit dihubungi. Padahal sebelumnya mereka intens bertemu di media chat room Facebook. Bahkan mereka telah mereka-reka rencana masa depan berdua. Bunga memberikan alamat rumah dan nomor telefon X.

Sebenarnya, bagi penulis yang tinggal di kota Worcester, sangat mudah mengecek keberadaan alamat rumah X di London, yang berjarak 137 mile dan harus ditempuh sekitar 3 jam. Tinggal klik Google Map, semuanya terlihat di sana dalam hitungan detik. Setelah di klik, cukup mencengangkan. Sebab alamat rumah X itu adalah sebuah gedung perkantoran yang baru dibangun.

Lalu, mengenai nomor telefon. Penulis lebih tercengang lagi. Bunga menyebutkan nomor ponsel X adalah +447012946054. Kesan pertama setelah telefon tersambung,  suaranya di seberang sana terdengar kurang jelas. Kesan kedua, si penerima telefon tidak beraksen Inggris British, lebih ke aksen orang kulit hitam. Kesan ketiga, ia tercengang ketika saya katakan, saya temannya Bunga dari Indonesia. Seterusnya ia menjadi sulit diajak komunikasi dengan alasan sinyal tidak bagus. Ia memberi saran agar meng-SMS alamat email saya kepadanya. Ia berjanji akan menjelaskannya semuanya melalui email.

Anehnya, berulang kali SMS dikirimkan selalu gagal. Kembali Google menjadi tempat untuk bertanya. Kesimpulannya adalah: nomor +4470xxxx tersebut bisa dibeli dari dua perusahaan di UK yang menyediakan service telefon internet. Biasanya nomor ini dipakai oleh pebisnis yang sering wara-wiri lintas negara. Tapi kemudian, nomor ini banyak digunakan oleh para scamer karena pendaftarannya tidak ketat dan murah. Scamer juga mendapatkan bagian uang dari setiap telefon yang masuk ke nomor +4470xxxx ini. Jadi, telephone dengan nomor awal +44xx tersebut belum tentu berlokasi di UK, bisa di Nigeria, bisa di Malaysia, bisa pula di Indonesia

Kecurigaan pun semakin bulat. Sebab, penulis menggunakan paket telefon sekian pounsterling untuk penggunaan sepuasnya (free) ke handphone seluruh UK. Tapi ketika mengontak nomor telefon X di nomor +4470xx tadi, sekitar satu menit penulis kena biaya sebesar £ 4,5.

Mencengangkannya lagi, ketika Bunga makin terbuka. Ia katakan, bahwa sebelum X menggunakan nomor +4470xx ini, Bunga biasa menghubungi X di nomor +2347060516686. Surprise, karena menurut Google +23470 adalah nomor handphone Nigeria dan nomor scam ini sudah terkenal di jagat maya.

Setelah fakta-fakta terbuka jelas, lemaslah Bunga yang sudah empat kali mengirimkan uang kepada X, mulai dari Bulan Mei hingga Agustus. Dan satu persatu kekukuhan Bunga terbantahkan, berguguran. Tapi X bilang, ia lulusan Universitas A dan bisnis perhiasannya cukup sukses. Hei, bukankah lidah tak bertulang? Siapapun bisa mengatakan ini dan itu, A, B, hingga Z?

Lalu, dengan PPnya di FB itu? Hei, bukankah kita hidup di jaman internet? Berapa miliar wajah-wajah manusia di dunia ini nampang di internet? Milyaran. Tinggal pilih, dalam hitungan detik, kopas, lalu masukkan dalam akun Facebook yang baru dibuat, jadilah sosok baru. No wonder, jika si X ingin akunya diseting privat, tanpa teman lainnya. Hanya kalian berdua. Terlebih koleksi fotonya hanya satu-dua saja, buram pula.

Jadi, wahai perempuan Indonesia, berhati-hatilah akan ucapan lelaki yang baru dijumpai. Jangan mudah percaya. Apalagi jika menyangkut hal yang paling sensitive, uang. Juga, selain menggunakkan hati, gunakan pulalah nalar yang sehat ketika seorang lelaki mengumbar kata-kata. Bukankah lidah tak bertulang? Tak terbatas kata-kata.

Dan yang tak kalah penting, wahai perempuan Indonesia, gunakanlah smart phone dan gadget yang anda miliki untuk mengakses internet dan menjawaban tindakan-tindakan yang mencurigakan. Sebelum anda terjatuh dalam lubang scam asmara yang membutakan nalar dan menguras rekening isi rekening.

******

Sebuah tulisan lama yang ingin dishare, karena sampai saat ini masih saja ada yang termakan rayuan gombal yang jijai bajai.

Opini tribun

 

 

 

Kesanku bersama Komunitas Ulin Jarambah

Sebelum mudik, saya suka ngiler liat teman-teman penghobi wisata berjalan ria. Entah itu berwisata alam, wiskul, wisata budaya, wisata bumi dan sebagainya. Selama itu klo teman-teman komunitas yang saya ikuti di dumay pada ngaplod kegiatan wisatanya paling gigit jari. Duh, kapan ya bisa gabung sama mereka… 🙁

Dan akhirnya, waktu liburan pun tibalah juga. Sayang, jatahnya cuman 3 minggu. Otomatis, diantara jatah mefet tersebut, saya harus ngatur waktu sebaik mungkin. Dimana silaturahim, wiskul, blanja-blanji, jalan-jalan, acara beli oleh-oleh dan sejumlah agenda lainnya harus dibagi sedemikian rupa. Oiya 3 minggu itu minus 4 perjalanan UK- Bandung, Bandung-UK.

Diantara agenda itu, akhirnya kesampaian juga bergabung dengan Komunitas Ulin Jarambah yang keren. Dimana ulinersnya baik baik, ramah, mau membantu, suka menolong, hangat dan sebagainya.. dan sebagainya.

Okey, kita maen ke mana nih?

Ealah, mereka ngajak naek gunung.

Ya ampyun… emak-emang usia kepala empat ini naik gunung?

Kemping pula?

Apa? ke gunungnya malam-malam?

Apa? naik mobil bak?

Oh, well, bukan Rosi namanya klo ngak berani trima tantangan.

Baiklah…. cabutttt…. (walaupun suami, anak, orang tua, mertua, sodara pada geleng pala, ngapai cari susah?)

Yeeehhh… asiknya tuh di sini! di dalam hatiku 😀

DSC_3138

Dan penampakan videonya ada di sini (.. di dalam hatiku :D) silakan diklik