Tag Archives: Jerman

Saksikan Keseruan Perang Abad Pertengahan Di Kaltenberg Knights Tournament, Jerman

Tentunya Anda sering menonton turnamen, ya kan?
Entah itu turnamen olah raga ataupun turnamen seni budaya. Tapi bagaimana rasanya menonton turnamen peperangan? apalagi peperangan di jaman abad pertengahan?

Tonton saja Kaltenberg Knights Tournament di Kastil Kaltenberg yang berada sebelah barat Kota Munich Jerman.

Arena turnamen ini diseting layaknya pada masa abad ke-13. Mulai dari arena tarung, seting tempat duduk penonton, kostum yang dikenakan para peserta turnamen, panji-panji beraneka logo, kuda-kuda yang gagah, pasukan kerajaan, pasukan ksatria dan sebagainya. Sehingga sesaat memasuki gerbang masuk arena serasa kita memasuki masa yang berbeda, serasa mundur 800 tahun ke belakang.

Turnamen ksatria ini pada abad ke-13 nyatalah adanya. Namun kini tentu saja turnamen ini hanyalah hiburan semata. Karena tak ada lagi ksatria yang bertarung demi sebuah tahta, jabatan, kekuasaan dan sebagainya.

Para ksatria, raja, putri, permaisuri dan semua elemen yang terkait dalam turnamen ini hanya aktor-aktris semata. Namun demikian, paket pertunjukan turnamen ksatria kaltenberg ini terasa nyata dan berhasil menarik minat wisatawan untuk menontonnya.

Ajang tahunan ini telah berlangsung sejak tahun 1980 dan merupakan agenda pariwisata Jerman yang mampu mengemas sejarah masa lampau yang asik untuk dinikmati.

Keseruan turnamen ini dimulai dengan drama dan pertarungan baik secara kolosal maupun satu lawan satu. Adegan demi adegan dipertontonkan penuh keseruan. Dari semua adengan, satu yang paling menarik dan paling berbahaya adalah tarung ksatria satu lawan satu dengan menggunakan kuda pacu. Mereka hanya bermodal sebuah tombak dan tameng.

Dengan kecepatan kuda yang berlari maksimal keduanya memacu dari arah berlawanan. Tombak ditancapkan pada musuh, tameng jadi pertahanan. Keduanya saling menyerang dan bertahan. Yang jatuh tentulah yang kalah dan pemenangnya ialah yang bertahan. Dan lagi-lagi tentulah yang menang dan yang kalah telah diseting sebelumnya.

Begitupun jika Anda saksikan adegan kobaran api, guling-gulingan, jatuh bangun pasukan berkuda, tombak-tombakan, kalah dan menang semuanya adengan drama semata. Karena serunya pertunjukan yang layaknya adengan film namun di depan  mata ini, maka tak heran jika durasi 2 jam tak terasa.

Keseruan didukung oleh para penonton yang memberikan suport pada jagoannya serta riuh tepuk tangan dan yel-yel dari mereka. Seperti tahun-tahun sebelumnya penonton Kaltenberg Knights Tournament selalu membludak.

Untuk tahun ini diperkirakan berhasil menarik 120.000 penonton selama 3 akhir pekan. Meski di hari terakhir Kaltenberg Knights Tournament berlangsung diselingi gerimis namun tidak mengurangi minat pengunjung untuk menyerbu gelaran ini.

Katenberg Knights Tournament diselenggarakan setiap tahun di bulan juli, selama tiga minggu berturut-turut di akhir pekan, Jumat-Sabtu-Minggu. Puncak Kaltenberg Knights Tournament tahun ini jatuh pada Minggu,  31 juli 2016.

Untuk bisa menyaksikan Kaltenberg Knights Tournament ini penonton dikenai tarif tiket yang berbeda, tergantung kelasnya. Mulai yang termurah 23 euro (sekitar Rp. 330.000) hingga kelas vip di balkon seharga 67 euro (sekitar Rp.975.000)

N5. NAdes03082016

Artikel menarik lainnya di seputar Jerman bisa dibaca di sini

Bandara di Jerman Dilengkapi Mushola dan Ruang Tidur

Andalkan Kejujuran, Kereta Jerman Tak Lalui Pemeriksaan

 

Andalkan Kejujuran, Kereta Jerman Tak Lalui Pemeriksaan


Menggunakan alat transportasi umum di Jerman benar-benar asyik deh. Sistemnya tertata rapih dan kendaraannya sangat bersih. Satu lagi yang bikin kagum adalah tidak adanya penjagaan petugas baik di peron masuk ataupun di dalam kereta/term.

Eh, ngomongin peron, ternyata, gak semua stasiun kereta/trem di Jerman pake palang pintu seperti halnya di Inggris.

Jadi, kalau di Inggris kan kita harus masukkan itu tiket ke pintu peron barulah besi penghalangnya bergerak. Nah kalau di Jerman gak semua stasiun dilengkapi alat ini.  Jadi, calon penumpang tinggal masuk aja gitu.

Kalau orang “nakal” pasti kepikiran langsung aja naik kereta/trem karena untuk jurusan lokal dalam kota hampir nyaris tak ada petugas yang memeriksa tiket penumpang.

Tapi anehnya, meski demikian, orang Jerman sangat menjunjung tinggi kejujuran. Kepercayaan yang diberikan pemerintah tersebut benar-benar dijalankan dengan baik. Ada atau tidak ada palang pintu peron, ada atau tidak ada petugas pemeriksa tiket, mereka tetap membeli tiket kereta/trem sesuai jurusan.

Selain karena sikap moral yang baik juga sanksi siap menanti jika penumpang kedapatan berbuat tak jujur. Selain denda financial menanti tentunya nama baik jadi taruhannya.

Saya jadi ingat tentang seorang pintar dan berprestasi. Otaknya encer, dapat beasiswa, pendidikannya tinggi. Ketika ia melamar pekerjaan, didapati data kalau ia pernah “nakal” kedapatan naik kereta tak membeli tiket. Iapun di blacklist.

Jadi, kejujuran itu nomor satu, jangan diabaikan. Karena kepercayaan kunci keberhasilan, apapun itu. Baik dalam karir maupun hidup. Terutama bentuk pertanggungjawaban kita kepada Tuhan 😉 Aih… panjang kali wejangannya 😀

Balik ke soal sistem transportasi Jerman. Sistem pembelian karcis dilakukan mandiri. Baik melalui online maupun pending mesin tersedia di stasiun kereta/trem.

Ketika para penumpang telah memegang karcis tersebut tak lantas dicek oleh petugas, karena petugas pengecek karcisnya pun langka dijumpai (jalur dalam kota bahkan antar kotapun pemeriksaannya random).

Salut pada tingkat kejujuran orang jerman yang patut diacungi jempol karena meski tanpa pemeriksaan tiket di setiap keberangkatan kereta/trem mereka tertib membeli tiket sesuai aturan yang telah ditetapkan.

selain soal sistem pengawasan tiket yang mengandalkan kejujuran hal baik lainnya ialah kebersihan dan kenyamanan berkendara kereta/trem di Jerman patut dicontoh. Super bersih, super rapi, super nyaman dan super tertib.

N10. NAdes1662016

Bandara di Jerman Dilengkapi Mushola dan Ruang Tidur

Munich International Airport merupakan Bandara tersibuk kedua di Jerman yang menghubungkan 228 destinasi dari 66 negara yang dalam tahun 2014 berhasil mengangkut 40 juta penumpang.

Sebagai bandara besar, Munich International Airport memiliki pelayanan dan fasilitas yang bagus. Diantaranya ialah ruang tunggu (lounge) yang nyaman dengan sofa-sofa empuk dan tempat duduk yang nyaman. Di sini pun terdapat buku-buku sehingga menanti jadwal keberangkatan bisa dimanfaatkan untuk membaca.

Selain itu, di bandara tersibuk ketujuh di Eropa inipun dilengkapi fasilitas tempat beribadah bagi berbagai pemeluk agama. Ruangan tersebut bernama meditation and prayer room. Di sini pemeluk agama apapun bisa beribadah dengan nyaman dan tenang. Ruangannya sejuk, bersih dan hening. Jadi buat Anda yang muslim tidak usah binggung mencari tempat sholat ketika bertolak ataupun landing di Munich International Airport.

Ruang ibadah ini dilengkapi sejadah, kitab-kitab suci dan buku-buku agama. Simbol lima agama dan kutipan ayat-ayat suci menjadi interior ruangan yang menampilkan keberagaman agama.

Selain ruang ibadah, fasilitas lainnya yang bisa me-refresh penumpang yang melakukan perjalanan panjang ialah ruang tidur. Ya, di sini kita bisa tidur untuk melepas penat di napcab atau kabin tidur.

Untuk bisa beristirahat di sini kita harus membayarnya seharga 10 Euro per jam, atau sekitar  Rp. 145.000 per jam. Kabin ini dilengkapi dengan sistem pembayaran dengan menggunakan kartu kredit dan kartu debit. Untuk rileksasi kabin  dilengkapi musik. Jangan khawatir ketinggalan pesawat, karena di kabin inipun tersedia informasi jadwal penerbangan.

Asik kan? udah mah bisa sholat dengan tenang dan nyaman, bisa nunggu si lounge yang juga nyaman, serta bisa melepas lelah dengan tidur siang pulak di napcabs.

N10. NAdes, 11072016