Lovely Experience From The Economy to The First Class (1)

Beli Tiket Ekonomi Dapatnya First Class

Dari dulu saat travel aku suka ngayal, bisa gak ya upgrade dari economy class ke business class. Saat antri boarding selalu kuliat mereka masuk duluan, dilayanin duluan.

Sampai pernah dulu aku browsing. Konon katanya di setiap penerbangan bisnis class gak selalu penuh kursinya. Kalau mau nyoba, atau mau malu,  kita sebagai penumpang kelas ekonomi boleh nekat ikut ngantri di baris paling akhir para penumpang bisnis class.

Saat giliran boarding, jika pintar ngomong and pintar nego, kita bisa nanya untuk upgrade ke kelas bisnis, tanpa bayar sedikitpun. Dalam beberapa kasus, pernah kejadian. Kalau gak percaya, kamu boleh coba?! Dengan catatan, kamu berani malu. Kalau penasaran kamu bisa cari infonya sendiri di internet.

Aku sendiri sih gak pernah nyoba. Karena kemungkinannya gak mungkin

Meski demikian, mimpi duduk di kelas bisnis masih ada dalam anganku. Tapi untuk merogoh poundsterling lebih lebih dalam, ogah amat dah!

==========

Sabtu sore kami tiba di London Heathrow lebih awal 3,5 jam sebelum fligh. Rencananya begitu counter check in buka, aku mau langsung antri. Loket buka biasanya 3 jam sebelum flight. 

Ada waktu setengah jam kupikir. Aku buka sosmed dan WA mengabarkan apdet info ke keluarga Indonesia. 15 menit sudah. Iseng liat information board. Lah  counternya udah dibuka. Segeralah merapat.. 

Dan, wadau.. 

Antrian udah panjang mengular. Pelayanannya kayak kuya, lambat banget. Ternyata itu dua antian penerbangan. Kupikir flight aku aja. Taunya, flight sebelumnya pun, belum semuanya check in. Ditambah lagi penerbangan selanjutnya. Penumpang misuh-misuh. Tapi mau gimana lagi.

Akhirnya giliranku tiba. Waktunya mepet banget. Sesudah check in aku langsung lari menuju gate. Gate kosong, setelah scanning langsung masuk pesawat, kemudian duduk. Tapi tetep.. nunggu penumpang lainnya dong yes. Walhasil pesawat delayed 45 menit.

Aku duduk dekat jendela, solo travel pula. Tau dong gimana rasanya kalau beser? 

Yup! Harus misi-misi ke dua orang sebelah kita. Iya kalau dia lagi melek, tinggal colek minta ijin buat lewat. Itupun kalau orangnya baik. Kalau jutek?! 

Sialnya, dua orang di sebelahku double trouble. Udah molor terus, jutek pulak. Mau misi-misi numpang lewat, sebagai orang yang gak enakan, terpaksalah harus kutahan rasa rindu, eh rasa pengen ngompol ini. Hingga akhirnya si rasa pipis pergi perlahan dan terlupakan.

Tiba giliran makan si jadol pada bangun. Lalu menyantap makanan yang tidak begitu istimewa itu (bagiku, saat itu). Dan rasa ingin pipis kembali hadir dor. Hampir semua penumpang sudah selesai makannya. Entah mengapa pelayanan Qatar kali itu gak sat-set. 

Semua tray masih di depan para penumpang. Di seberang row kami ada yang inisiatif menumpukkan tray menjadi satu. Hingga si meja lipat kembali ke posisi semula. Ada yang selonjoran ada juga yang ke WC. Bisa nih kupikir.

“Misi.. numpang lewat, aku mau ke toilet nih,” ucapku.

“Euh, nanti aja ya kalau traynya udah diambil,” jawab si cewek berkulit langsat dan bermata sipit itu.

Anjir.. Ngendok euy digituin sama bocah wkkwkw..

Mana jawabnya lirik bentar lalu lagi liatin layar hpnya. Entah nge game entah apalah. Yang jelas sejak dia naek itu posisinya gitu terus. Nunduk terus, maen hp, dengan posisi hpnya landscape. Kira-kira di lagi ngapainnya ya? Gak tidur barang sekejappun, gak nyalain tivi pula. Bertolak belakang sama yang sebelahnya, yang molor melulu dari semenjak naek dan bangun saat tidur. Dua best friend (kayaknya) yang aneh.

===============

7 jam perjalanan UK-Doha usai. Setengah perjalanan terlalui sudah. Sedianya, stop over/ transfer pesawat 4 jam lebih. Dengan waktu yang leluasa saya sempat sholat subuh di mushola bandara Doha yang super bagus. Sempat gegoleran pula. Pun, sempet edit-edit video dll. 

Akhirnya pintu boarding dibuka, itupun telat. Sedari awal pelayan Qatar emang kacau, seperti yang kuceritakan di atas. Di boarding aku ngantri lagi. Sesudah sekian lama antri, pas mau scan barcode, tetot.. Tetot…

Gatenya ga bisa ngebuka. Wah, masalah ieu mah.

Kaditu bu, ceunah. Kata si petugas nunjukin counter yang khusus penumpang VIP/business and first class . Setelah di ceki-ceki.
“Oh, monmap pesawatnya fully booked,” ceunah.

Lah, kok bisa! Padahal di ticket boardingnya jelas-jelas tertulis namaku dan tempat duduknya tertera di sana?

Kumaha tah?!

Masa ada 2 seat untuk dua orang!

Kacau pisan si Qatar Airways.

Anyway, si eceu itu nyuruh aku ke counter transfer desk yang lokasinya busyet… jauh banget kayak ke kelurahan sebelah.

=========

Doha airport emang keren, gede! 

Bikin susah kita

Lurus belok lurus belok, kaditu kadieu, naik lift, belok lurus lurus belok, huff.. Akhirnya nyampe weh.

Di transfer desk ada beberapa orang yang ngantri. Setelahnya barulah giliranku. Dengan penjelasan yang sama dia jelaskan.”

“I am not happy!” kata aku teh bari misuh-misuh.

Endesway.. endeswey… panjang lebar akhirnya disepakati aku dapat next flight yang terdekat, jam 6.45pm. 

Wah, sepuluh jam! Kata aku teh.

“Gila aja! 10 jam aku harus ngapain? Mana capek, lapar, kesana-kesini ini teh tau!,” aku marah.

“Iya monmaap madam,” katanya. 

Jika ibu lelah kami bisa tawarkan hotel, katanya. Kami juga bisa berikan voucher untuk makan di restoran yang ada di bandara kata petugasnya.

“Bukan soal makan dan hotel,” kataku  karena setibanya di Jakarta aku punya appointment senin pagi yang gak bisa dicancel kataku misuh-misuh.

Iya madam monmaap, cuman itu penerbangan tercepat yang bisa kami tawarkan. Setelah kami check pesawat akan landing jam 7.30 pagi. Semoga madam bisa mengejar appointment yang diharapkan katanya.

Gak mau kataku! Bersisi kukuh. 

Oiya kami lupa mengabarkan jika next fligh itu madam akan mendapatkan business  class dan ini cuman satu-satu seat yang kami punya katanya, sambil ia merengkuh-rengkuh.

Oow.. kataku dalam hati hmmm…

Asli seneng banget anjir. Tapi ekspresi wajahku yang misuh-misuh gak boleh switch ke happy secepat kilat dong yes?

Aku tetep rada ngeyel dikit dan ngomel-ngomel tipis. Sementara pihak sana tetep monmaap monmaap dan endeswey.. Endeswey..

Intinya… DEAL!

Wajah setingan jutek tapi dalam hati YES!

Ceritanya bersambung ok?

Ini masih rariweuh.  Kalau mau lihat klip nya ada di IG aku yang ini

klipnya disini

komentar Anda