Di Inggris banyak restoran Indonesia. Satu diantaranya ialah Restoran Longrain di Kota Brighton, sekitar 65 mile dari London ke arah Selatan. Jika ditempuh menggunakan mobil, perjalanannya sekitar 2 jam.
Sebagai tukang jalan yang sering kali pergi tanpa planing, hari itu saya grudugan ngajak suami ke Brighton. Tiba di Brighton sekitar jam 3 sore, bukan waktu yang tepat untuk makan karena cabut dari rumah lepas makan siang. Walhasil kami ngobrol santai di Longrain bersama pemiliknya, Bang Chandra. Ini kali kedua kami ketemu dengan bapak anak tiga ini. Sebelumnya kami pernah jumpa di sebuah acara kemping bersama orang Indonesia di Inggris sekitar 3 tahun yang lalu.
Obrol-obrol kami diselingi seruput kopi gayo, kopi Aceh, kampung halaman Bang Chandra. Kami cerita-cerita soal Pulau Weh, Sabang, Gapang, kampungnya Bang Chandra, indahnya pesona pantai disana. Juga tentang titik nol ujung Barat Indonesia. Hingga nyanyi lagu Dari Sabang sampe Merauke lagu jaman SD yang entah kapan terakhir kami nyanyikan lagu ini. Jika jaman SD saya tidak tahu dimana itu Sabang, eh sekarang malah ketemu sama orang Sabangnya langsung di negeri orang.
Cerita panjang kali lebar, kali tinggi, terus berlanjut, yang asalnya duduk di dalam hingga nyambung duduk di teras restoran hingga tak terasa nyaris gelap, sedangkan kami belum eksplor Brighton yang terkenal dengan pantainya yang indah itu. Terpaksa kami harus sudahi obrolan karena sudah ada janji dengan tour guide lokal. Adapun video obrolan santai kami tersebut bisa kalian tonton disini:
Setelah pamit dari Longrain, kami langsung jalan ke pantai yang tak jauh dari Longrain. Santai di pantai. Seperi apa indahnya pantai Brighton? Ini dia!
Lepas dari pantai kami merapat ke sebuah bangunan mirip mesjid yang sangat mewah dan elegan, namanya Royal Paviliun. Explore tempat ini berasa di Timur Tengah. Seperti apa penampakannya? Ini dia!
Lepas memantai, kami explore Royal Pavilion diantar guide lokal aka anak student yang kuliah di Brighton, namanya Rafka. Saya udah pernah wawancara dia, sharing tentang pengalaman kuliah di Inggris tanpa beasiswa alias beasiswa ayah ibu. Seperti apa sih kehidupan international student? Berapa biaya kuliahnya? berapa biaya hidupnya? apa mereka hidup hedon dan borju? Video lengkapnya disini:
jalan sampe malem, makan di resto murmer budget kantong anak student, liat kehidupan malam di Brighton, jalan-jalan ngukur jalan sampe gempor. seperti apa sih?
Setelah lelah jelajah Brighton, kembalilah kami ke Longrain restoran untuk makan malam. Ehm.. sajian makanannya enak-enak. Suami saya pesan rendang komplit. Saya pesan bebek masaman khas Aceh atau kari bebek yang rasanya gurih, asam, segar. Khas dari Longrain ini apapun makanannya, platingnya ramai meriah oleh garnis sayuran segar yang fresh. Seperti kari bebek ini sayurannya toge kres..kres.. bikin seger. Videonya disini:
selain makanannya yang enak, suasananya asyik, tempatnya cozy abis makan minumnya punch buah yang segar, entah apa campurannya yang jelas dominan nenas. Obrolan terus berlanjut teh dan kopi. Percaya gak? kami ngobrol sampe tutup warung alias sampe tutup restoran saking asyiknya ngobrol banyak hal. Sudah pamitanpun tipikal orang Indonesia, ngobrol-ngobrol berlanjut di teras restoran.
Jelajah Inggris explore Brighton hari itupun ditutup jam 11 malam, berjalan dalam dingin tapi tetap ramai oleh mereka pencari hiburan di kota yang nyentrik. Sampai di tempat parkir, bayar tiket, ebusyet.. parkir di Brighton mihil juga ya…
Sampai rumahpun tiba ganti hari..
Sungguh perjalanan yang melelahkan tapi bikin seru.
One thought on “Jelajah Inggris, Seharian di Kota Brighton, Ada Restoran Indonesia Namanya Longrain, Tempatnya Asik”