Beberapa hari belakangan, Inggris bercurah hujan tinggi. Hal ini menyebabkan banjir di beberapa daerah. Kota Worcester salah satunya, kota tercinta tempat tinggal saya sekarang ini.
Worcester dilalui Sungai Savern yang merupakan sungai terpanjang di Inggris Raya. Keindahan Sungai Severn yang melintas di tengah kota ini menjadi daya tarik wisata. Sayangnya, jika curah hujan tinggi, sering kali sungai cantik ini meluap. Meski demikian, banjir yang diakibatkan luapan air sungai hanya menggenangi rumah-rumah di sekitaran pinggiran sungai saja.
Dampak lainnya dari banjir ini adalah tak ada lagi tempat yang aman dan nyaman bagi para unggas yang habitatnya di pinggiran Sungai Severn. Akibat luapan banjir, bibir sungai sudah tak terlihat lagi. Bahkan sebagian pagar besi di sepanjang pembatas sungai pun nampak terendam. Ditambah arus sungai yang begitu deras menyebabkan unggas-unggas itu bermigrasi ke tempat-tempat yang lebih aman dan lebih nyaman. Diantaranya menyerbu lapangan cricket dan lapang pacuan kuda yang tak jauh dari Sungai Severn.
Lapang cricket dan lapang pacuan kuda yang semula berupa daratan kering kini tergenang seperti danau buatan. Hal ini menjadi habitat baru bagi unggas-unggas tersebut.
Selain itu, banyak pula unggas (terutama angsa) yang menepi ke daratan, memenuhi pinggiran jalan. Juga menyerbu taman kampus Worcester College yang letaknya tak jauh dari bibir Sungai Severn.
Selalu ada sisi lain dari sebuah kejadian, bukan? Melihat ratusan unggas merapat ke pinggiran jalan dan memenuhi taman kampus, ternyata menghadirkan pemandangan lain yang asyik untuk disaksikan. Banyak warga yang mengabadikan pemandangan langka ini. Begitupun saya. Saat hari Minggu kemarin, sengaja saya menuju pusat kota yang letaknya tak jauh dari kampus Worcester College. Tak lupa saya membawa bekal makanan untuk unggas-unggas. Berupa roti sisa kemarin 😀
Sesampainya di sana, rupanya sudah ada beberapa orang yang melakukan hal serupa. Ada oma-opa, ada pasangan suami-istri, ada keluarga bersama anak-anaknya. Apa yang mereka lakukan? Tak lain untuk melihat pemandangan langka ini dan tentunya untuk memberi makan unggas-unggas yang kelaparan dan kedinginan. Terutama Angsa yang tidak bisa terbang. Jika burung dara, masih bisa terbang dan mencari makan di tempat lain. Sedangkan angsa?
Satu hal lain yang bisa digarisbawahi banjir di sini bukan karena penuhnya gorong-gorong oleh sampah yang memadat. Bukan pula karena sungai yang dipenuhi oleh material sampah, tapi karena murni karena curah hujan yang tinggi, sedang sungai pun tak mampu menampung air hujan sebanyak itu.
Karena banjir diakibatkan oleh curah hujan tinggi bukan karena campuran sampah, maka air banjir di sini tidak disertai sampah. Dan tentunya tidak mengganggu pemandangan serta tidak kenyamanan para unggas.
N10. N42Rosmel.12012016
semoga bisa segera di atasii..
Semoga. makasih sudah mampir, mimin Umang.
Salam buat Pa Christian dari Rosi X Kintamani Bandung.
Wah malah spt objek wisata ya mak di tengah genangan banjir byk unggas…
Ya gitu deh, yg jelas ngasih makan unggas-unggas itu jadi lebih mudah.
Duh banjir teh meuni resep di ditu mah hahahaa di bandung coba banjir, eewwww geuleuh rujit pisan caina. Udah gitu di sini banjir karena saluran mampet dan kurang besar. Semoga Ridwan Kamil benerin saluran air di Bandung, tapi PR besarnya sih attitude kita semua hehehhe
Oh Bandung…
Saya paham bener masalah banjir ini, karena sy juga korban banjir musiman di tanah kelahiranku nan tercinta. Pagarsih gituloh.. heuheuheu.. Mangga cekidot di dieu: https://rosimeilani.com/2013/01/13/antara-scotland-pagarsih-air-dan-banjir/
Postingan Ceu Osi selalu bikin makin… terobsesi Inggriiiiissss…. >_<
Sengaja, biar Izzah segera bertandang ke sini 😉
Duh Teteh cakep pisan ieu pemandangan. Muhun selalu ada sisi lain untuk diamati ya.
Betul, teh Lina, selalu ada sisi lain untuk bisa diamati.
Jadi pengen ke Inggris buat merasakan gimana rasanya hidup di sana 🙂
Semoga segera terwujud. Aamiin YRA.
Biar banjir tetep keren ya, Mba
Biar keren teuteup banjir 😀
Wah ada ya banjir yang tidak disertai sampah..hehehe, ada angsa nya pula. Ulasan menarik mbak 🙂
Terima kasih udah merapat ke sini 🙂
Ttp aja kasian ya kebanjiran 🙂
Yg kena banjir ga banyak, cuman bbrp, apartemen lantai bawah, krn PEMKOT setempat tau jejeran situ ga aman klo dibikin perumahan, daerah aliran sungai tersebut paling rendah, sementara Rumah2 letaknya jauh dan daratannya lebih tinggi. Paling, yg kena imbas luapan banjir adalah lapangan kriket dan lapang pacuan kuda.
Demikian yg bisa sy laporkan dari tempat kejadian, rekan turis cantik.
Heuheu. . Udah kayak jurnalis profesional gak tuh? 😀
Banjir di Inggeris malah bikin panorama alam yg berbeda ya Mbak.. beda dgn banjir di Indonesia.. Sampah menggenang ikut terapung.. Airnya kotor.. Kalo di sana malah genangannya mirip danau yang indah..ada burungnya pula..
Heheheh…..
Ya gitu deh… 😉
Kalau di India sama negeri kita tercinta pasti karena banyaknya sampah di gorong gorong dan sungai. Jadi kalau banjir, nggak ada pemandingan unik kayak gini. Yang terlihat sampah mengapung.
Selamat mbak, masuk ke NET hari ini, barengan 🙂
ya gitu deh.. untungnya di sini air banjirnya bersih jadinya asik-asik aja gitu… hehehe..
selamat juga mak… kita segerbong 😉