Tag Archives: london

Ibot, Kursi Robot di Inggris

Negara Inggris memperhatikan benar warganya yang menyandang disabilitas. Selain mengenyam pendidikan dan mendapatkan kesempatan kerja yang sama seperti halnya orang normal, fasilitas publikpun sangat ramah pada mereka.

Mulai dari toilet khusus, tangga khusus, tempat parkir khusus, jalan khusus, kendaraan umumpun dibuat sedemikian rupa agar mudah dinaiki oleh mereka kaum difabel. Dengan segala fasilitas itu pengguna kursi roda dan moped menjadi lebih mudah dalam beraktifitas sehari-hari.

Membincang kursi roda, di Inggris ada kursi roda yang tak biasa. Kursi roda yang diberi nama IBOT ini lebih canggih dari kursi roda konvensional yang biasa kita temukan. Dimana si Ibot ini bisa berdiri tegak sehingga tingginya bisa sejajar dengan orang normal.

Tentunya hal ini jadi terasa mengasyikan, sebagai orang normal kita tidak harus menunduk dan penderita disabel tersebut tidak perlu menengadah. Itulah pengalaman kami, saya dan suami ketika berjumpa dengan pengguna Ibot di Kota London beberapa waktu yang lalu.

Awalnya, ketika kami sama-sama menunggu bus di stopan saya pikir itu adalah kursi roda biasa. Ketika bus yang hendak kami tumpangi tak kunjung tiba, tiba-tiba si bapak penyandang disabilitas tersebut menggerakkan kursi rodanya. Lalu, perlahan kursi roda itu meninggi berdiri dengan dua roda kecil sebagai tumpuannya. Eh, canggih juga saya pikir.

Dengan keponya kami samperin beliau. Chit-chatlah kami dan diketahui bapak penyandang difabel tersebut bernama Keith. Sebagai tukang enginer kekepoan suami makin menjadi. Bertanya teknik dan cara kerja mesinnya yang bisa bertumpu dengan dua roda kecil itu. Malah si Pak Keith beratraksi menggerak-gerakkan dan mengoyang-goyangkan kursi rodanya ke depan ke belakang bikin saya deg-degan takutnya ia ngejengkang (cari kamus sunda, bo!) 😛

Lebih lanjut kami ketahui bahwa roda  ibot didesain khusus hingga mampu menempuh medan berpasir dan berkerikil juga bisa digunakan saat menaik dan menuruni anak tangga. Juga memudahkan penggunanya ketika berbelanja di swalayan. Karena bisa mengambil sendiri barang yang posisinya ada di rak atas. Sama halnya ketika Ibot Keith tadi berdiri untuk melihat bus nomor sekian dari kejauhan.

Semua sistem robotik kursi roda ini bergerak luwes dan tentunya bisa berdiri lebih dari 180 derajat tanpa terguling.

Ibot diciptakan oleh Dean Kamen, seorang penemu berkebangsaan Amerika yang tak lain penemu Segwey. Jadi, bisa dibilang, si Ibot ini cikal bakal dari Segwey.

Sayangnya kursi roda robot yang pernah diatraksikan di depan Presiden Bill Clinton pada tahun 2001 ini tidak diproduksi lagi sejak tahun 2009.

Hal ini sangat disesalkan oleh kaum difabel yang memimpikan kebebasan bergerak. Sebagai bocoran, si Ibo ini harganya sekitar $25,000 atau sekitar 340 juta per unitnya.

Obrol-obrol kami terhenti ketika bus nomor sekian yang akan ditumpangi Keith datang merapat. Obrolanpun kami akhiri, selanjutnya si Ibot yang berdiri itu kembali turun dan memposisikan menjadi kursi roda biasa. Lalu Keith pamit. Kemudahan lainnya diberikan oleh si bus. Secara otomatis si bus mengeluarkan penghubung antara trotoar dan pintu masuk bus. Dengan perlahan penyambung yang disediakan untuk kursi roda, moped, stroller tersebut dinaiki si Ibot.

Bye Keith…. Buspun melaju, sedang kami menunggu bus nomor sekian untuk menuju destinasi berikutnya.

*selalu ada cerita lain saat traveling 😉

Mau lihat fasilitas yang berikan pemerintah Inggris kepada warganya yang difabel? Intip liputan kami di bawah ini!

Fasilitas Umum Ramah Difabel di Inggris

Juga liputan berikut ini!

Pemerintah Inggris Permudah Mobilitas Kaum Difabel

Kamu Pelajar/Mahasiswa? Boleh  Menginap di Wisma Merdeka London

Sebagai upaya memberikan kemudahan akomodasi bagi para pelajar indonesia yang sedang melakukan kegiatan study, kompetisi, atau apapun itu, KBRI London sediakan  Wisma Siswa Merdeka.

Bertempat di kawasan elit, Willesden Green London, pelajar/mahasiswa Indonesia boleh menginap di sini.

Keberadaan Wisma Siswa Merdeka sangat panjang. Diawali dari ide pendiriannya di awal dekade 60’an.

Wisma Siswa Merdeka berdiri berkat bantuan dari para donatur yang 95%nya merupakan pihak asing (terutama Inggris). Baik Perusahaan Pemerintah, Swasta, Komunitas, perorangan dll. Dimana sekitar 50 nama-nama donatur tersebut tertulis dalam plakat yang tersemat di ruang tamu wisma.

Sisma Merdeka resmi dibuka pada 5 desember 1963 yang diresmikan oleh Dubes RI untuk Inggris yang ke-4, yaitu Bapak Burhanuddin Diah yang juga ketua “Jajasan Balai Peladjar Indonesia” pada waktu itu.

Bangunan Wisma Merdeka bergaya arsitektur Victoria dengan fasilitas ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, taman belakang yang ditumbuhi pohon pear dan pohon apel yang lebat saat musim panas, 2 toilet, 2 kamar mandi, 5 kamar dengan jumlah bed yang bervariasi. Jumlah bed terbanyak adalah 5 bed dalam satu kamar. Cocok untuk rombongan pelajar/mahasiswa. Antara mahasiswa/mahasiswi tentunya dipisahkan.

Di dekade awal keberadaannya, tidak banyak mahasiswa Indonesia  menggunakan fasilitas akomodasi wisma ini. Kamar dan bed yang tersedia banyak yang kosong tak terisi. Sehingga akhirnya penggunaan kamarnya tidak hanya bagi mahasiswa saja tapi juga WNI umum yang berkegiatan di London bisa menginap di sini.

Namun beberapa tahun terakhir seiring makin banyaknya  mahasiswa indonesia yang mendapat beasiswa di Inggris mengakibatkan wisma sering kali fully booked.

Hingga akhirnya setahun terakhir ini Wisma Merdeka kembali difungsikan sebagaimana niat awalnya yaitu menyediakan akomodasi bagi para pelajar/mahasiswa yang memerlukan penginapan selama berada di London. Baik itu mahasiswa dari indonesia yang tengah melakukan kegiatan pendidikan atau tengah melakukan kompetisi antara universitas ataupun kegiatan kemahasiswaan lainnya, apapun itu.

Sering pula wisma ini dijadikan penginapan sementara alias akomodasi trasit bagi mahasiswa Indonesia baru tiba di London sebelum mendapatkan tempat menetap yang tetap.

Pendek kata, wisma ini terbuka bagi seluruh siswa/mahasiswa Indonesia yang memerlukan akomodasi penginapan selama di London.

Untuk pemesanan kamar dilakukan melalui email KBRI London. Adapun biayanya sangat murah sekali, yaitu £13,5 per malam per mahasiswa (sekitar Rp. 225.000).

Sedangkan untuk akademisi/dosen, pengantar siswa/mahasiswa (orang tua/ istri/suami ybs) dikenai tarif umum yaitu £17,5 per orang per malam (sekitar Rp. 300.000).

Karena wisma siswa merdeka merupakan akomodasi sementara bukan tempat tinggal permanen maka maksimal menginap di sini tidak boleh lebih dari 3 bulan dan minimalnya semalam.

Posisi Wisma Merdeka sangat strategis karena masuk dalam zona 2 yang tak jauh dari pusat Kota London, serta mudahnya akses bus dan kereta.

Jadi, buat pelajar/mahasiswa yang hendak ke London untuk keperluan studi, course, summer school, kompetisi, mencari informasi pendidikan, transit atau apapun itu, kamu bisa menginap di sini dengan catatan booking dulu ke email Wisma Merdeka berikut ini: wisma.merdeka@indonesianembassy.org.uk. Jangan lupa berikan informasi yang jelas, identitas diri dan keperluannya selama kamu di London.

Sayangnya, wisma yang telah berjalan setengah abad ini kurang perawatan karena semenjak dibuka belum dilakukan perbaikan. Bahkan sebagian besar furniture termasuk gorden di ruang tamunya pun masih sama seperti dulu. Itu terlihat dari foto-foto pengurus wisma yang berfoto berlatar belakang kursi dan gorden tersebut.

Namun menurut pengurus wisma dalam tahun ini rencananya wisma akan direnovasi demi kenyamanan para pelajar dan mahasiswa yang akan menginap di sini.

Hmm, selama setengah abad tersebut berapa ratus atau mungkin ribu pelajar/ mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang telah menginap di sini ya? Dan sepertinya banyak diantara mereka yang telah menjadi “orang” 😉

Barang kali kamu perlu alamat lengkapnya, catat ya..
Wisma Siswa Merdeka
44 Dartmouth Road,
Willesden Green,
London NW2 4EX.

Pemesanan kamar ke email berikut ini:  wisma.merdeka@indonesianembassy.org.uk

 

Oiya, nanti kalau kamu menginap di sini, jangan lupa sekalian eksplore London sepuas hati. Nih, saya kasih bocoran beberapa tempat yang asik untuk dikunjungi selama kamu berada di London.

Brick Lane Market, Pusat Kuliner Dunia di London

Romantisme London Eye Kala Senja

Mau tau kira-kira abis berapa untuk keliling London, cekidot!

Keliling London Cuma £11

 

Brick Lane Market, Pusat Kuliner Dunia di London

Wisata belanja London tak melulu wisata belanja kelas atas seperti Harrods dan sebagainya. Satu wisata belanja yang patut anda jajal saat melancong ke London adalah pasar tradisionalnya, karena di sini kita bisa melihat sisi lain kota London.

Salah satu pasar tradisional yang masuk dalam daftar destinasi kunjungan wisata london ialah Brick Lane Market yang buka setiap hari Minggu.

Pasar ini telah ada sejak abad ke-17 yang awalnya menjual sayur dan buah hasil petani lokal. Namun seiring waktu, sekarang bisa kita jumpai segala macam produk di sini. Tak hanya sayur dan buah, barang antik, pernak-pernik, pakaian, tas, sepatu, suvenir dan lainnya lengkap tersedia.

Meski beragam barang dijual di sini namun lebih dari setengahnya merupakan penjual kuliner. Uniknya, sebagai kota multi etnik dan beragam bangsa, di sepanjang Jalan Brick Lane ini akan kita temukan segala rupa kuliner dari berbagai negara di dunia. Asia, Afrika, Amerika, Eropa.

Kuliner Malaysia, Singapura, Korea, Cina, Burma, Thailand, Vietnam, India, Pakistan, Bangladesh, Jepang, Maroko, Turki, Brasil, Spanyol, Athena, Italia, Jerman, Polandia, Caribia, bahkan kuliner Ethiopia pun ada dan masih banyak lagi kuliner negara lainnya.

Mulai dari makanan kecil hingga makanan berat. Mulai dari yang asin hingga yang manis. Rata-rata harga makanan yang ditawarkan di sini per-porsinya £5 pounsterling atau sekitar Rp. 90.000. Sedangkan untuk minuman,  yang termurah £1 atau sekitar Rp. 18.000 untuk segelas jus stroberi.

Adapun lapak jualan mereka menggunakan tenda non permanen. Ada pula yang menggunakan mobil seperti yang saya temui. Yaitu penjual kopi yang menggunakan black cab alias taksi hitam, ciri khas taksi London, sebagai boot jualanannya.

Di pasar ini terdapat dua toko beigel yang sangat laku dan legendaris. Telah ada sejak tahun 1855 dan 1974.

Melirik ke belakang, kawasan ini cukup menarik untuk diketahui. Brick lane diambil dari kata brick yang artinya bata karena pada abad ke-15 di kawasan ini terdapat pabrik bata.

Di abad ke-19 kawasan ini didatangi para migran dari Irlandia dan migran Yahudi. Di abad ke-20 masuklah para migran Banglades bersamaan dengan perlahan keluarnya kaum Yahudi di kawasan ini.

Hingga sekarang kawasan ini didominasi migran Banglades. Tak heran jika penamaan jalan di kawasan ini selain menggunakan Bahasa Inggris juga menggunakan Bahasa Urdu. Tak heran pula jika di sini terdapat mesjid yang cukup besar bernama Brick Lane Jamme Masjid. Nuansa keragaman pun terasa ketika melewati mesjid ini manakala bel gereja sebelah berdentang kencang.

Diantara hiruk pikuk wisatawan yang tengah hilir mudik musisi jalanan menambah marak suasana pasar ini. Jika Anda memasukkan Brick Lane Market sebagai salah satu destinasi tujuan anda melancong ke London, catat waktunya, ya! karena Brick Lane Market hanya buka di hari minggu saja, mulai pukul 10 pagi hingga 5 sore. Sedangkan di hari lain kawasan ini tidak begitu ramai karena hanya toko-toko permanen saja yang buka.

****

Waktu kian merapat siang, saya pun segera meninggalkan Brick Lane Market untuk menghadiri perayaan HUT RI  di Wisma Nusantara yang tak lain adalah kediamannya Pak Dubes kita. Mau tahu keseruan acara 17’an kami? Mari merapat kemari..

Ana & Fia BGT  Meriahkan Perayaan HUT RI di London

Ana & Fia BGT  Meriahkan Perayaan HUT RI di London

Masih ingat dengan ana dan Fia yang masuk 10 besar Britain’s Got Talent 2016?
Pasti inget dong ya..
Nah, mereka menghibur masyarakat indonesia di Wisma Nusantara London, pada 7 Agustus 2016. Acara tersebut dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-71.

Bertempat di kediaman Dubes RI untuk Inggris dan Irlandia perayaan HUT RI ini berlangsung meriah. Dihadiri ratusan masyarakat indonesia yang diramaikan lomba ala 17 Agustusa, seperti balap karung, tarik tambang dll.

30 stan meriahkan acara yang dimulai pukul 11 siang hingga 5 sore. Diantaranya sajian aneka kuliner Indonesia hingga batik dan kerajinan tangan. Pagelaran busana batik, tarian dan nyanyian menyita perhatian para penonton yang tak hanya masyarakat Indonesia tapi juga para bule.

Dari sekian penampilan yang disuguhkan, permainan angklung dari Bandung terasa lebih Indonesia. Selain menampilkan beberapa lagu daerah, tarian serta tembang sunda, grup angklung yang terdiri dari 40 orang yang tour selama 40 hari di Eropa inipun memainkan lagu barat seperti “Mama Mia” menambah hangat suasana.

Yang tak kalah menarik ialah penampilan Ana dan Fia. Dari sekian banyak lagu yang mereka bawakan “Tell Him” lagu andalan mereka di Birtain’s Got Talent dinyanyikan kembali di perayaan HUT RI yang ke-71 ini. Hal tersebut berhasil memukau penonton.

Setelah menyanyikan beberapa lagu Barat, pop dan rock, puncaknya, duo ibu anak yang serba bisa membawakan aneka genre musik ini pun menyanyikan berberapa lagu dangdut. Diantaranya Terajananya Oma Irama dan Alamat Palsunya Ayu Tingting yang bikin penonton bergoyang seru dan menambah hangat suasana London yang kala itu cukup panas.

Tak pelak sajian hiburan, jajanan kuliner Indonesia dan perlombaan ala 17’an ini mampu mengobati kerinduan para perantau akan tanah air.

Sama halnya dengan masyarakat Indonesia lainnya yang bermukim di Inggris, Ana dan Fia menuturkan selalu kangen dengan suasana 17’an di tanah air. Apalagi Fia yang 7 tahun lalu masih mengikuti upacara 17’an serta memeriahkan lomba-lomba ala 17’an di tempat tinggalnya dulu, Bekasi. Balap karung, lomba makan krupuk dan perlombaan lainnya adalah yang selalu ia kangenin dalam perayaan 17 agustusan di tanah air.

Mau lihat penampilan Ana & Fia nyari Alamat Palsunya Ayu Ting Ting?
Ini dia!

Mau intip keseruan acara 17 Agustusan kami di Wisma Nusantara London? Ini dia!

Tayang hari ini di Net12. NRosmel12082016

Sepulang dari Wisma Nusantara, saya langsung meluncur ke beberapa ikon London lainnya. Ikuti jalan-jalan saya yang berjudul:

Romantisme London Eye Kala Senja