Jika menyebut Inggris tentunya tak lepas dari sederet musisi ternama di negeri ini. Dimana kepopulerannya menyebar hingga ke penjuru dunia. Sebut saja diantaranya The Beatles, Queen, Mick Jagger, Phil Collins, dan masih banyak lagi.
Wah, yang saya sebutkan di atas itu musisi lawas semua ya? heuheu.. maklumlah sesuai umur. Kalau penyanyi masa kini sebut saja diantaranya: Adelle, One Direction dll. Memang dari masa ke masa musisi Inggris terus bermunculan namun hebatnya yang lawas-lawas tetap berjaya.
Setelah mengulas vocalis Queen Freddy Mercury di sini: Somebody To Love, Kisah Tragis Freddie Mercury, kini saya mau sedikit mengulas band fenomenal yang pernah dimiliki Inggris. Siapa lagi kalau bukan The Beatles.
London adalah salah satu saksi kesuksesan The Beatles pada masa kejayaannya. Di sini mereka tampil di tempat-tempat berkelas, di sini pula mereka memiliki apartemen-apartemen mewah dengan gaya hidupnya yang “wah”.
Tapi tahukah Anda, sebelum nasib baik membawa The Beatles ke London, Liverpool adalah tempat mereka menetas sebelum akhirnya mendunia.
Pada kesempatan beberapa waktu lalu, kami, saya dan suami berkempatan mengunjungi Liverpool. Tak ingin melewatkan tempat bersejarah lahirnya band nyentrik ini, kami pun merapat ke Cavern Club yang tak lain tempat adalah tempat pertama The Beatles beraksi di depan khalayak ramai.
Cavern Club berlokasi di 10 Mathew Street, Liverpool. Dari kota kami di Worcester perjalanan menggunakan mobil memakan waktu sekitar 3 jam. Waktu tempuh yang sama jika Anda bertolak dari Kota London.
Ternyata Cavern Club terletak di pusat kota. Hal ini tentu saja membuat kami sulit mencari tempat parkir. Walhasil mobil diparkirkan cukup jauh dari lokasi. Hari itu akhir pekan, keramaian kota menambah hangat suasana. Setelah clingukan, ternyata, Cavern Club itu kecil.
Untuk diketahui kata Club ini tidak sama dengan konotasi club (night club) di Indonesia yang kadang digambarkan sangat menyeramkan, hahaha… Club ini benar-benar sebagai tempat menikmati musik The Beatles.
Orang-orang yang datang ke sini kebanyakan adalah turis, baik lokal maupun mancanegara. Ya, tentu saja mereka sangat penasaran dengan tempat yang memiliki cerita panjang dalam karir eksistensi The Beatles.
Sebelum memasuki Club, banyak orang (turis) yang berfoto di depan Cavern Club. Dimana patung John Lenon mejeng di sana. Tentu saja si John lenon (patung) itupun menjadi sasaran foto para pengunjung.
John Lennon yang sebelah kanan ya… 😛
Sebelum memasuki Cavern Club hawa-hawa The Beatles sudah menyeruak. Dimana musisi-musisi jalanan memainkan lagu-lagu The Beatles. Spontan para pengunjung pun bernyanyi bersama seolah bernostalgia. Mungkin diantara mereka memiliki kenangan dengan lagu-lagu yang mereka bawakan. Entahnya, yang jelas semuanya nge-blend. Baik si musisi jalanan, turis dan orang selewat ikut bernyanyi.
Sebetulnya, pada awalnya, di tahun 1957 Club ini diseting sebagai klub jazz. Namun gegara The Beatles klub ini pun beralih haluan menjadi klub musik rock and roll. Seiring waktu, Beatles mulai terkenal, ia hijrah ke Jerman. Sepulang dari Jerman, The Beatles kembali mengebrak Cavern Club. Hingga kemudian mereka memutuskan untuk hijrah ke London dan menuai sukses yang lebih besar lagi di sana, di kota metropolitan itu, London.
Cavern Club mengalami buka-tutup, alih management, ganti kepemilikan, renovasi dan cerita panjang lainnya. Dan inilah penampakkan Cavern Club sekarang.
Untuk memasuki Cavern club tidak ada tiket masuk alias gratis 😉
Asikk… bisa menikmati sajian musik The Beatles dari kandangnya langsung tanpa keluar duit 😛
Oiya, band-band pengisi lagu-lagu The Beatles ini terbilang anak-anak muda loh. Padahal mungkin dulu musik ini jaman emak-bapaknya mereka 😉
Satu lagi jejak The Beatles lainnya, bisa kamu intip di artikel saya yang ini: