Kemarin tuh, waktu bikin klip Buku Jelajah Inggris, saya nyari-nyari lagu yang pas, apaaa.. gitu ya.. enaknya. Pokoknya yang ada hubungannya dengan Inggris. Tadinya mau lagu kebangsaan Inggris. “Save the Queen”.
Ih, apaan? kata Alba nyengir, saya juga.
Baiklah, beatles? boleh juga. Tapi yang mana? Oh, Hi Jude. Dicarilah itu lagu. Sampe-sampe Alba memainkan Hi Jude dengan ukulele kesayangannya. Ah, tapi, lagunya terlalu slow, walaupun hit, tapi kurang ngebit (halah, gimana sih nulisnya) 😀 kurang rame gitu..
Akhirnya, selain The Beatles, ikon Inggris yang legendaris lainnya ialah Queen. Ya sudah itu saja. Kita tau dong, lagunya ngehits banget pada masanya. Eh, sampe sekarang juga ding. Ngomongin lagu-lagu Queen, sejak SD-SMP, itu si Bohemian Rhapsody dah nyapa kuping. Sampe-sampe suka ikut-ikutan nyanyi huming, tentu saja karena ngak bisa n gak ngerti basa Inggris. Yang jelas, pas kata “Bismillah … Bismillah…” baru deh yang bagian itu lantang banget.
Waktu berlalu, pas pindah ke sini, 8 taon lalu, Queen menyapa saya kembali. Entah itu lewat TV ataupun radio. Bahkan ada iklan TV yang terkenal n pake lagunya Queen “Don’t stop me now” Like parent, like children. Lucu juga. Banyak hal yang saya sukai di saat anak-anak, pre teen, dialami juga oleh anak saya. Sepertinya, semuanya berulang, dengan generasi yang berbeda. Jadilah si Queen melengkapi koleksi lagu-lagu kami sekeluarga. Baik saat karaoke maupun saat di mobil.
Back to laptop! topik. (pembukaannya panjang amat ya?) Nah, akhirnya dipilihkan lagu “Somebody to love” itu di klip Buku Jelajah Inggris yang saya buat. Dengan alasan tadi.
Cerita lain di balik “Somebody to love”
Tau gak sih kamu? Dibalik kepopuleran seorang Freddie Mercury ia adalah seorang yang kesepian. Harta berlimpah, tapi hatinya kering.
Sadar gak sih kamu? Pas bangun tidur ada orang tersayang di samping kita? Pasangan (suami-istri), anak-anak tercinta? Atau kalian yang masih single, ada ibu yang membangunkan, walaupun agak bawel, ada ayah, ada adik dan kakak, atau mungkin ada nenek kakek.
Buat kamu para ayah yang banting tulang cari uang, rasa lelah itu bisa terbayar oleh tatapan anak istri yang menyejukkan.
Nah, balik lagi ke si om Freddie yang sudah berpulang kepadaNYA akibat AIDS yang dideritanya. Dia begitu kesepian yang amat sangat. Bayangin..
Tiap hari dia bangun dengan hati separuh, hampa, sepi. Kadang ngak bisa bangun. Entah karena lelah hingga kakinya gak bisa berdiri. Entah implisit menunjukkan gak ada semangat hidup. Trus doi ngaca n ngomong sendiri.
“Oh Lord.. Ya Tuhaann… hidup gue kok gini-gini amat. Carikan aku kekasih ya Tuhan. Berulang-ulang dia memohon. Aku kerja banting tulang, peras keringat, tiap hari. Akhirnya, kubawa duit dan kuhabiskan sendiri. Dia bersimpuh dan berdoa seraya menangisi diri.
“Cariin gue kekasiihhh….” gitu deh kira-kira rintihan hatinya Om Freddy. Itu temen-temen si om Freddy yang jadi backing vocalnya sampe menyahut, “Dia pekerja keras,” katanya. Kalo diterjemahin, masih banyak lagi ke-ngenesan hidupnya. Sedih.
Dan yang menyempurnakan lagu ini adalah komposisi musik dan backing vocalnya. Tuh si om Bryan May yang bikin lagu ini tambah menyayat hati. Emang edan melodinya.
Duh, ngenes banget ya nasibnya si om Freddie yang berpulang dalam keadaan tragis. Hampa. Lain kesempatan, saya ingin berbagi kisah tragis om Freddie lainnya.
Buat bapak-bapak yang kadang ngeluh kerja, capek, rudet, Inget! di rumah ada anak istri menanti yang siap mengisi hati dengan segudang rasa sayang.
Bayangin Om Freddy kerja banting tulang, uang banyak, tapi bingung untuk apa? untuk siapa? Tak ada yang mau berbagi hati dengannya.
Pesan moral dari lagu ini ialah, bersyukur dan berbahagialah kalian yang memiliki orang terkasih di sekelilingnya. Ayo, peluk mereka!
Can anybody find me somebody to love?
Each morning I get up I die a little
Can barely stand on my feet
Take a look in the mirror and cry
Lord what you’re doing to me
I have spent all my years in believing you
But I just can’t get no relief, Lord!
Somebody, somebody
Can anybody find me somebody to love?
I work hard
(he works hard)
every day of my life
I work till I ache my bones
At the end of the day,
I take home my hard earned pay all on my own –
I get down on my knees
And I start to pray
Till the tears run down from my eyes
Lord – somebody – somebody
Can anybody find me – somebody to love?
(He works hard)
Everyday – I try and I try and I try –
But everybody wants to put me down
They say I’m goin’ crazy
They say I got a lot of water in my brain
Got no common senseI got nobody left to believe
Yeah – yeah yeah yeah
Oh Lord
Somebody – somebody
Can anybody find me somebody to love?
Got no feel, I got no rhythm
I just keep losing my beatI’m ok,
I’m alrightAin’t gonna face no defeat
I just gotta get out of this prison cell
Someday I’m gonna be free, Lord!
Find me somebody to love
Find me somebody to love
Find me somebody to love
Find me somebody to love
Find me somebody to love
Can anybody find me somebody to love?
Itu Om Freddie yang sebelah kanan ya… yang popular tapi kesepian.
Klo sebelah kiri, gak popular, tapi ia dikelilingi cinta dan kehangatan dari orang-orang terkasih di sekitarnya.
Eeeaaaa…. 😛
memang bener yah kekayaan itu bukan sumber kebahagiaan, jadi terharu bacanya
terima ksih mba, jdi tambahan bekal
Masama. makasih udah mampir.
Om Freddy ini favorit saya juga, teh Rosi. Gak ada yg bisa nandingin vokalnya deh. Edan pisan suaranya. Salam kenal dari Bogor, teh. Selama ini daku cuma silent reader aja ^_^
Salam kenal, teh Ratna.
Makasih udah berkunjung.
jd kaya emg ga menjamin bakal bahagia ya mba 🙂 Malah tragis gini idupnya…. aku ga ngefans ama lagu2nya Queen sih… jd emg ga bgitu tau kisah hidup si freddie ini… Baca postingan ini malah jd penasaran 🙂
Betul, mba Fanny.
Karena, harta yang paling berharga.. adalah.. keluarga 😉
*Keluarga cemara 😉
Kasihan yaaa sedih gitu
iya ka May, sampe mati ia dalam “persembunyiannya”
Makanya ka May, peluk orang-orang di kiri kanan kita, hugs <3