Tips Menulis Tulisan Perjalanan, Sekali Dayung, 2,3,4,5 … Artikel Mejeng di Media

Ibarat kata, sekali dayung 2-3 pulau terlampaui. Hal itu berlaku juga buat saya ketika melakukan trip ke suatu tempat.

Contohnya saja, 2 kali saya ngetrip ke Scotland, menelurkan 17 artikel yang dimuat di 8 media cetak Indonesia, berikut ini:

  1. Tabloid Prioritas, yang ini, ini, ini dan ini.
  2. Koran Republika, yang ini, ini, dan ini.
  3. Koran Suara Merdeka, di sini.
  4. Koran Pikiran Rakyat, yang ini, ini, ini dan ini.
  5. Majalah Ummi, di sini.
  6. Majalah Parenting Indonesia, di sini.
  7. Majalah Griya Asri, ini dan ini. 
  8. Majalah Anak Soca, di sini.

Kok bisa? Gimana caranya?
Berikut caranya:

  • Lakukan road trip. Saya dan keluarga lebih senang melakukan perjalanan darat dengan menggunakan mobil sendiri. Kebayang ga sih, serunya melintas England-Scotland. Selama 5 hari. Menginap di 4 hotel yang berbeda. Pergi subuh. Pulang malam.
  • Dalam sehari, kita bisa mengunjungi 3-4 destinasi.
  • Cari destinasi yang bernilai jual artikel 😀 alias tempat yang seru-seru.
  • Bawalah serta laptop anda selagi ngetrip, kali-kali aja ada mood untuk nulis kisi-kisi tulisan perjalanan kita. Tapi kalau saya sih, waktunya ngetrip, waktunya main dan bersenang-senang.
  • Sepulang ngetrip (sesudah bebenah tektekbengek urusan dan hati tenang) barulah pecah-pecah tulisan kita. Misal, hari pertama, berapa destinasi, kira-kira cocoknya dikirim ke media mana, ya? hari kedua.. cocoknya untuk media mana? dan seterusnya.
  • Kalau ada satu destinasi yang menyimpan banyak ulasan, bisa dibuat satu artikel penuh.

Ya udah, gitu aja.

Sama halnya Scotland yang menyimpan puluhan destinasi asyik dan menarik. Cornwall pun demikian. 2-3 kali ngetrip ga akan pernah puas rasanya. Padahal sekali ngetrip, biasanya kami menghabiskan waktu 3 hari.

Beberapa hari lalu saya kan pernah posting destinasi Cornwall di sini. Nah, kemaren, Minggu, 15 Maret 2015, satu lagi tulisan perjalanan saya yang mengambil destinasi Cornwall dimuat lagi di Republika.

republika minack2

55 thoughts on “Tips Menulis Tulisan Perjalanan, Sekali Dayung, 2,3,4,5 … Artikel Mejeng di Media

  1. Sangat menginspirasi mbak. Saya juga senang membuat tulisan perjalanan tapi dimuatnya baru sampai di blog pribadi. Mungkin akan mulai mencari jalur ke media media. Terima kasih informasinya. sukses selalu mbak Rosi.

  2. kerennn bangeettt,, perjalanan panjang jadi harta yang tak ternilai, plus didokumentasikan lewat tulisan dan foto,,, ah jadi kangen piknik haha

  3. salam kenal mbak Rosi, saya Pita dari Belanda. Selamat atas publikasi artikel-2nya. Sangat menginspirasi sekali. 😀 Saya bookmark blog nya ya mbak hehe 🙂 Dua bulan lalu saya kirim artikel perjalanan ke PR di email pariwisata@pikiran-rakyat.com kok ga dibalas-2 ya mbak? minta konfirmasinya pun ga dibales. Apakah email ini salah ya mbak? Kalau yang mbak Rosi tulis topik@pikiran-rakyat.com itu juga untuk artikel perjalanan mbak? mohon petunjuknya, terimakasih 🙂

    1. Salam kenal juga mba Pita.
      Maaf baru balas, seminggu ini lg males ngeblog :D.
      Makasih, alhamdulillah jika blog sederhana ini bisa bermanfaat. Memang PR sangat jarang sekali membalas, tapi bisa jadi tiba” dimuat, jadi harus sering kepo. Alamat imel sudah benar. Yg pariwisata itu untuk tulper yg tayang sabtu, klo yg topik itu untuk tulper yg tayang minggu.

      1. terimakasih jawabannya mbak Rosi. Kalau mereka jarang jawab kayak gt bagaimana dengan pembayaran honornya? Harus ditagih atau mereka akan kirim sendiri setelah artikelnya dimuat? *Masih berharap mereka membalas email saya* hihi 😀

  4. Rossi aku pengin banyak belajar sama kamu,gimana caranya ya bisa lancar nulis dan gampang dimut, ini inspirasi buat aku

  5. Tips dan Infonya mantep banget. Memang kalau Perjalanan Overland banyak cerita. Saya sering nongkrong di Blog e sampeyan mbak. “ngintip tulisan perjalanan” cuman baru sekarang bisa menyapa. Wah, baru tahu kalau Republika ada dua rubrik buat artikel perjalanan. Rubrik Leisure sama Jalan jalan. Makasih infonya, salam kenal 🙂

    Eh, ada mbak Ira diatas :)))

      1. Oh ya mbak. Untuk kirim artikel jalan jalan di republika yang tayang hari minggu. apakah sama emailnya dengan kirim ke Leisure republika yang hari selasa? makasih banyak Mbak Rosi 🙂

  6. Halo Mba Rosi,

    Ada beberapa, tapi belum tau mau dikirim ke mana. Makanya pengen disesuain ama yang biasa mereka request. Karena kayak Republika ama Pikiran Rakyat, juga mintanya agak beda hehe.. Maklum ya mba, newbie 🙂

    Makasi 🙂

  7. Tips nya keren, mbak Rosi.. ^_^
    Kalo saya nggak bisa ke destinasi luar negeri, seenggaknya destinasi biasa yg dilihat dgn sudut pandang baru yah mbak hehehe… 🙂

    Salam kenal, mbak Rosi

    1. Salam kenal juga, mba Lyliana.

      Betul, LN atau DN sama aja yg penting cari destinasi yg unik, baru, bukan yg itu-itu aja, dan sudut pandang yang menarik.

  8. Salam Mba Rosi,

    Senangnya bisa seproduktif ini. Boleh share email-email redaksi majalah dan surat kabar di atas tidak? Tulisan saya selama ini berhasil di Republika dan Pikiran Rakyat. Rasanya kepengin juga kirim ke media lain tapi belum tau syarat dan ketentuannya.

    Makasi 🙂

    1. Waalaikum salam, mba Kiki.

      Boleh, mba Kiki udah punya naskah untuk dikirimkan ke media mana? nanti saya kasih alamat imelnya.

  9. terpesona tingkat dewa, sekali trip bisa tayang di 7 media?
    Ajib…kalau menulis traveling, saya masih terlalu bertele-tele, jauh dr sistematis.

  10. Perlu dicontoh dan diterapkan, mbak. Tapi betul kok, bepergian itu bisa jadi macem2 topik. Selama ini saya baru bernyali nulis di blog, mungkin saatnya untuk coba ke media ya ?

    1. Sama-sama, Mba Ophi.
      Masalah sih tidak. Tapi biasanya media menginginkan tulisan yang fresh. Maksudnya, begitu pulang bepergian/travel, langsung aja dibikin tulisannya. Klo narik napas dulu 1-2 bulan sih ga papa. Asal jangan setelah setahun yang lalu, baru dibuat tulisannya. Yaitu tadi. Takutnya infonya udah ga apdet lagi. Soalnya kan ga semua yg tulisan yang kita kirim langsung nongol dalam hitungan minggu. Bisa jadi harus nungggu berbulan-bulan. Mungkin juga harus nunggu sampe 8 bulan 😀

      Caranya? ehmm.. klo di UK sih, semua objek wisata ada websitenya. Tinggal mlipir aja ke sana. Harga tiket masuk n fasilitasnya masih sama seperti waktu terakhir kita ke sana apa ya? atau mungkin ada perubahan ini-itu.

  11. mbaakk.. salam kenal yaa.. tipsnya oke oke bangett.. kebetulan saya juga suka nulis artikel travelling.. sudah pernah dimuat 2x di Leisure Republika dan 1x di majalah Ummi.. jadi makin semangat deh liat postingan emak yang ini 🙂 btw, saya ada pertanyaan di posting yang satu lagi.. semoga mbak berkenan menjawab ya.. 🙂

Leave a Reply to kikyharahap Cancel reply