Selama ini sumber listrik yang kita pakai berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir, minyak bumi, batu bara, gas alam dan sebagainya. Dimana dari semua jenis sumber listrik tersebut memiliki kekurangannya masing-masing. Tenaga nuklir bisa menghasilkan limbah berbahaya. Batu bara, minyak bumi dan gas alam akan habis pada akhirnya. Mengingat hal itu, mulai tahun 2010 pemerintah Inggris menggalakkan pemakaian solar PV (photo voltaic) atau sebagian besar dari kita biasa menyebutnya listrik tenaga surya. Populasi solar panel rumahan tersebut kini sudah mencapai lebih dari 650.000 instalasi.
Tentunya selama ada matahari pasti ada sinarnya. Meski tidak semua negara terpapar matahari pada setiap musimnya. Seperti di negara empat musim, Inggris contohnya. Jika paparan matahari di Indonesia bisa mencapai sekitar 3.000 jam dalam setiap tahunnya, Inggris hanya mendapat paparan matahari sekitar 50% dari angka tersebut. Maka dari itu inggris berjuluk grey country alias negeri berawan abu.
Meski demikian, Inggris optimis dalam penerapan sumber listrik yang berasal dari tenaga surya. Tentu saja hal ini untuk mengurangi beban perusahaan listrik negara (NPower) yang selama ini dipasok oleh sumber-sumber penghasil listrik dari material-material yang disebutkan di atas tadi.
Sebagai bentuk dukungan pemakaian listrik tenaga surya ini, pemerintah Inggris memberikan kemudahan kepada warganya yang memasang perangkat solar panel diantaranya adalah :
- Kemudahan kredit bank untuk biaya pemasangan perangkat solar panel yang relatif mahal.
- Selama 20 tahun Pemerintah Inggris membayar perolehan listrik yang dihasilkan dari tenaga surya ini. kepada warga yang memiliki perangkat solar panel.
- Uang yang diterima warga tersebut tidak dikenakan pajak.
Paparan surya yang terserap oleh perangkat solar panel akan diubah menjadi tenaga listrik yang seterusnya dialirkan, dikonsumsi untuk listrik rumah tangga seperti pemakaian komputer, tv, kulkas, mesin cuci dan sebagainya.
Sebagai informasi, untuk 12 unit solar panel dapat menghasilkan tenaga listrik sekitar 2.500-3.000 KWH per tahun. Tergantung cuaca. Dalam hal ini, tentunya saat paparan matahari terik bisa menghasilkan banyak listrik. Meski demikian, saat mendung sekalipun, masih bisa menghasilkan listrik.
Selain mendapatkan manfaat listrik gratis, tenaga listrik yang berlebih secara otomatis akan mengalir ke aliran listrik milik negara. Dengan perhitungan khusus, merujuk pada meteran listrik yang tersedia, selanjutnya pemilik solar panel akan mendapat manfaat uang dengan cara melaporkannya online dan uang masuk ke rekening pemilik tanpa dikenakan pajak seperti yang diterangkan di atas.
Untuk saat ini, Pemerintah Inggris membayar 13,88 Pence per KWH kepada si pemasang solar panel dan 4,85 Pence per KWH untuk listrik yang disalurkan ke jaringan listrik negara. Atau ringkasnya, Pemerintah Inggris membayar 16,305 pence per KWH yang dihasilkan oleh solar panel rumahan ini. Hitungan kasarnya, minimum, jika setahun bisa menghasilkan 2.500 KWH, itu artinya si pemasang solar panel bisa mengantongi £407.625 (atau sekitar 8,5 juta).
Itu minimum lo ya… Soalnya saat ini kami memasuki bulan ke-9 sedangkan KWH yang dihasilkan sudah mencapai 2.700 KWH. Tarohlah genap setahun mampu menghasilkan 3.000 KWH itu setara dengan 10 juta rupiah.
Ini Inggris loh ya…. dengan julukan si Grey Country yang sering kali mendung. Kalau solar panel ini diterapkan di Indonesia, hmmm.. gimana ya… Matahari kan berseri nyaris tiap hari di sana.
Menarik bukan?
Berikut ini visualnya, silahkan ditongton 😀
N10, NAdes15-29102015
One thought on “Dapat Duit Dari Listrik Tenaga Surya”