Gejala Gagal Ginjal
Kisah inspiratif pasien gagal ginjal kali ini bersama nara sumber Yayuk. Seorang perempuan tegar yang mengalami masa-masa sulit yang datang beruntun.
Anak semata wayangnya meninggal dunia. Belum habis sedih itu, ia bercerai dengan suaminya. Kejadian bertubi-tubi meninggalkan kesedihan yang dalam. Tapi kehidupan terus berjalan dan harus dijalani.
Yayuk berkerja di sebuah pabrik minuman instan. Hari-harinya ia habiskan untuk bekerja dan bekerja. Diketahui kemudian Yayuk memiliki penyakit asam urat, juga tekanan darah tinggi. Menurut Yayuk mungkin penyakit darah tinggi itu akibat terlalu banyak pikiran, selepas buah hatinya meninggal dunia.
Ketika kerja di pabrik minuman instan itu, Yayuk sering merasa mual dan muntah. Perkiraannya hanya asam lambung atau apalah. Ketika Yayuk memeriksakan diri ke dokter dan melihat kantung mata Yayuk membengkak dokter mengira Yayuk habis menangis. Yayuk bilang bukan. Bukan karena menangis. Sekitar matanya memang sering membengkak. Mungkin dokter punya kecurigaan akan suatu penyakit di diri Yayuk. Akhirnya dokter menyarankan Yayuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Divonis gagal ginjal karena KKN
Divonis gagal ginjal karena kecelakaan kerja
Benar saja, tak lama setelah itu vonis Gagal Ginjal Kronis (GGK) ia terima. Yayuk berhenti bekerja. Seperti pasien GGK lainnya yang harus cuci darah seminggu dua kali, ia lakukan itu.
Awalnya Yayuk merupakan Pasien Umum, namun karena cuci darah ini akan dilakukan seumur hidup maka dokter menyarankan Yayuk untuk menggunakan BPJS. Yayukpun melakukan hal itu.
Betul dengan BPJS Yayuk cuci darah secara gratis. Tapi ia tetap harus mengeluarkan uang untuk sewa kendaraan. Karena tidak ada kendaraan umum dan rumahnya sangat jauh dari RS, berjarak 60km. Sehingga memaksa ia harus mengeluarkan uang antara 400 sampai 600 ribu untuk sewa mobil seharian. Pendanaan sewa mobil dibantu sang kakak. Hingga kemudian kakaknya menikah yang tentunya ia memiliki tanggung jawab baru. Meski sang kakak tidak menyatakan diri berhenti memberikan suport ekonomi namun Yayuk cukup tahu diri. Hingga akhirnya ia melakukan cuci darah sendiri dengan menggunakan sepeda motor dengan jarak 60 km dan waktu tempuh sekitar 3 jam itu.
Keluar Rumah Jam 2 Dini Hari Demi Cuci Darah
Shift cuci darah Yayuk jam 6 pagi. Itu artinya ia harus pergi jam 3 subuh dari rumah dan bangun tidur jam 2 malam. Iya kalau jalanan lancar. Jika ada kendala kerusakan jalan, karena jalannya tidak mulus. Ia harus mengambil jalur lain yang tentunya lebih jauh lagi. Hingga tak jarang ia pergi jam 2 malam demi mendapat jadwal cuci darah jam 6 pagi. Sebuah perjuangan yang berat. Namun Yayuk adalah seorang perempuan yang kuat dan hebat. Ia jalani saja hidupnya dengan nerimo dan legowo.
Termasuk ketika ia mengalami kecelakaan lalu lintas. Ketika itu motor yang sedang dikendarainya ditabrak mobil. Saat itu ia hendak cuci darah pula. Kecelakaannya sangat parah. Sampai-sampai 7 pen, alas 7 ruas besi ditanam di tanganya.
Meski demikian, pasca kejadian itu ia tetap berjualan. Memproduksi makanan olahan ikan yang ia buat sendiri dan ia kurir sendiri. Kegiatan itu ia lakukan selepas tak lagi disupport kakaknya.
Hal lainnya, sudahlah ia pasien gagal ginjal, gagal menikah pula. Cukup lama Yayuk pacaran dengan seorang pria. Pria itu tahu Yayuk penyintas GGK. Tapi selalu saja bertanya kapan ia sembuh? Yang akhirnya mereka gagal menikah.
Hidup Yayuk tidaklah ringan namun saya melihatnya ia ringan saja menjalankan takdirnya. Dengan rutinitas cuci darah seminggu dua kali. Per cuci darah durasi 5 jam. Produksi makanan olahan berbahan ikan. Mengurirnya sendiri dengan bermotor kemana-mana.
Hingga akhirnya Tuhan mempertemukan dengan seorang pria yang sama-sama menderita gagal ginjal. Disana mereka cinlok. Cinta lokasi. Di Rumah Sakit. Di tempat mereka cuci darah bersama.
Kini, mereka mengikat janji. Sehidup semati. Seproduksi produk olahan rumahan berbahan ikan. Semotor bersama saat mengurir pesanan. Semoga Allah SWT selalu mempersatukan keduanya dalam kesehatan, kebahagiaan dunia dan akhirat.
Obrolan inspiratif bersama Yayuk ini bisa kamu tonton di Channel Youtube Rosi Meilani berikut ini:
One thought on “Kisah Inspiratif Pasien Gagal Ginjal, Bercerai, Anak Meninggal, Temukan Cinta Sejati”