Category Archives: cerita biasa

English Tea VS Teh Indonesia

Bukan karena sok nasionalis ataupun gak mau mengadaptasi cara setempat dalam meminum teh, tapi lebih karena.. apa ya… karena suka aja gitu.

Sampai saat ini saya suka minum teh Indonesia. Bukan teh celup atau tea bag, tapi teh tubruk. Iya, yang teh nya kasar. Yang Kalau diseduh potongan daunnya mengembang, aromanya wangi menyeruak, lalu tehnya mengambang.

Bagi saya, rasa dan aroma teh tubruk itu lebih kuat. Ehm… wanginya ituloh. Apalagi yang aroma melati. Ehmmm lagi deh.
Kebiasaan ini menurun pada suami dan si bungsu.

Setidaknya kebiasaan mewah ini (bagi saya) akan tetap berlangsung hingga bungkus teh terakhir yang kami miliki. Mungkin 2-3 bulan ke depan. Karena teh-teh itu kami dapatkan dari Indonesia ketika mudik tahun kemarin. Berharap teh serupa bisa saya miliki kembali.

Jikapun nanti semua stok teh itu bakal habis juga, terpaksalah saya minum teh Inggris jua (teh seduh buatan Inggris). Tapi tanpa gula, tanpa susu. Ya, ciri khasnya teh Inggris itu dicampur susu. Lagi pula sayang banget rasanya minum teh yang anti oksidan itu harus dimatikan khasiatnya oleh susu.

Beda lagi dengan anak saya yang sulung. Ia juga pecinta teh. Tapi teh Inggris. Plus gula dan susu. Pagi, siang, sore, malam.

Di luar hujan, dingin. Sekarang waktunya tea time.


teh inggris

Kanan teh Indonesia kiri teh Inggris, cemilannya kastengel.
*Cerita Ibu dan Anak

Doa Yang Salah?

Beberapa hari lalu, entah kenapa, selepas magrib badan terasa pegal-pegal lalu menggigil kedinginan. Waktu itu saya minum obat, 2-3 jam kemudian, setelah obat bereaksi, demam saya hilang, tersisa lemas. Saya pun tidur lebih awal.

Keesokan harinya, saya beraktifitas seperti biasa, namun selepas magrib gigil itu datang lagi. Tulang-belulang nyeri sekali. Saya pun melakukan hal yang sama seperi hari sebelumnya. Minum obat warung  lalu tidur berselimut doble duvet, tebal sekali. Sekitar 2 jam kemudian, gigil hilang bersisa lemas.

Keesokannya, semua normal. Saya menyambut pagi dengan riang. Saya berbenah ekstra. Terutama kamar si sulung yang sudah lama kosong. Hari itu saya riang sekali, karena si sulung mau pulang.

Setelah semua beres, saya dan suami pergi ke kota sebelah untuk beberapa urusan. Urusan pertama usai jam 12 siang. Eh, si gigil datang lagi. Mungkin karena cuaca yang sangat dingin, anginnya kencang pulak, ataukah belum makan siang? Terpaksa kami membatalkan beberapa urusan selanjutnya. Segera kami menuju sebuah supermarket. Membeli air minum dan obat. Seterusnya kami makan siang di sebuah fast food dekat supermarket tersebut. Padahal hari itu kami telah mengincar sebuah tempat makan yang telah kami rencanakan beberapa hari lalu. Tapi tak ada waktu. Gigil ini membuatku tak ada pilihan.

Setelah makan dan makan obat, kami cukup lama di sana, kebetulan restonya ada musholanya. Jadi, sementara suami shalat, saya bisa cukup beristirahat di sana. Sementara itu, masuk SMS dari si sulung yang mengabarkan bahwa di perjalanan turun salju. Bus yang ditumpanginya pun tersendat. Kami terus kontak-kontakan. Kabar selanjutnya bus berhenti cukup lama. Kemungkinan waktu tiba akan molor. Entah berapa lama.

Usai shalat, suami tanya, apakah mau melanjutkan rencana hari ini?
Ya, sebetulnya hari itu kami mau ke beberapa tempat. Terakhir akan ke stasiun bus di kota tersebut untuk menjemput si sulung. Tapi cuaca dan kondisi tidak memungkinkan. Akhirnya kami pulang dan melewatkan beberapa rencana yang telah dirancang. Serta disepakati, si sulung nyambung kereta api setelah turun dari bus di kota tersebut.

Sesampainya di rumah saya baik-baik saja. Tapi, lagi-lagi, lepas magrib gigil itu mulai terasa dan makin bertambah parah. Duh, padahal saya pengen jemput si sulung di stasiun kereta yang jaraknya cukup dari rumah. Mana waktunya cuman sekitar sejam lagi. Belum masak pulak. Tapi ya, gimana?

Langkah yang tepat adalah, segera minum obat, tidur, dibalut selimut yang super tebal, lalu berdoa:

“Ya Rabb, terima kasih telah KAU beri aku sakit ini, dingin ini, gigil ini, linu sekujur tulang belulang ini. Alhamdulillah.
Semoga ini menjadi pengugur dosaku yang amat sangat banyak jumlahnya.
Beri aku waktu tidur satu jam, Ya Rabb. Sejam… aja, Ya Rabb.
Lalu bangunkan aku dalam kesembuhan, Ya Rabb.
Oiya, Rabb, jika boleh kupinta, gak apa-apa juga bus atau kereta anakku kasih delay sebentar saja. Agar aku cukup waktu untuk memasak lamb chop kesukaan anak sulungku 😀
Aamiin YRA. Makasih Ya Allah.”

Dan saya pun tidur dalam gigil, lalu blas… tak ingat apa-apa.
Waktu berselang. Kurang dari sejam kemudian, henpon berbunyi,
“Mam, tolong liatin jadwal kereta dari Birmingham ke Worcester adanya jam berapa aja? Jam segini kok belum nyampe juga!” tanya di seberang sana.
“Loh, kamu dimana nih?” saya terheran-heran.

Rupanya, selagi saya tidur, suami sudah pergi ke stasiun kereta, tapi ngak tau si Kuteh (pangilan sayangku pada si sulung) pake kereta nomor berapa dan sampainya jam berapa. Karena terakhir kontak, batrenya lowbat.

Segera saya liat jadwal kedatangan kereta di Shrub Hill stasiun. Suami pun tenang, duduk manis di stasiun menunggu anak gadis kesayangannya.

Saya turun dari kasur. Alhamdulillah badan terasa lebih ringan. Segera saya masuk dapur. Masak nasi. Ambil pan anti lengket. Nyalakan kompor. Letakkan beberapa lamb chop yang sudah di marinade dari kulkas. Sementara itu, nyiapain minum, piring, saos, sambal, kecap, lalapan.

Di saat semua hampir siap, bel berbunyi. Ia tiba dengan selamat. Duh, rindunya… cipika-cipiki. Obrol-obrol melepas kangen. Lalu kami makan bersama. Nampak ia menikmati lamb chop kesukaannya sambil tak henti berucap syukur dan geleng-geleng kepala menikmatinya, ehmm… katanya berulang kali.
Sebuah ekspresi senang tiada tara. Deuh, kasian amat anak kos yang terbatas dana, waktu dan kemampuan masak 😀

***

Saya dan si sulung catch up tiada henti. Tentang kegiatan perkuliahannya, tentang di rumah ini dan sebagainya dan sebagainya. Hingga berlanjut di kasur. Ya, biasanya, jika lama tak jumpa, ia suka nginap di kamar saya. Tidur di kasur saya. Lalu ngobrol-ngobrol sampai larut. Sambil sayang-sayangan, peluk-pelukan, becanda-becandaan juga cela-celaan 😀
Dan suami, tidur di kamar sebelah 🙂

Saat itu saya bilang,
“Teteh tau, gak? tadi mamih sakit, terus mamih berdoa sama Alloh. Beri mamih kesembuhan, ijinkan mamih tidur sebentar. Biar cukup recovery. Trus, mamih juga berdoa: Semoga Alloh kasih delay bus/kereta teteh, biar mamih sempet masak lamb chop kesukaan teteh,” ujar saya cekikikan.

“Ih… mamih mah.. pantesann… ,” sambil pukul-pukul mesra sama saya 😀 “Padahal teteh pengen pulang cepet.”
“Lah, kalau teteh pulang cepet, mungkin mamih belum pulih. Belum tentu bisa masuk dapur, trus masak lamb chop kesukaan teteh. Ya kan?” 😀

Dan kamipun ngobrol segala rupa sampe pada teler kengantukkan lalu ZZZzzzzzz….

Sejuta kisah Ibu

rosi meilani

Kamu punya kisah tentang ibumu? Atau tentangmu sebagai ibu? Atau kisah  ibu-ibu lainnya? Ayo berbagi kisahnya di GA Sejuta Kisah Ibu. Ada banyak hadiah menarik loh. cekidot dimarih.

 

Cintai Anaknya, Sayangi Ibunya

Jadi ceritanya beberapa hari yang lalu ibu mertua saya Ultah nih. Sebagai menantu yang kurang perhatian sama mertua, terlintaslah ingin memberikan sesuatu kepada beliau, supaya beliau senang. Tapi, apa ya kira-kira… ? hmmm..

Oiya, sebelumnya, beberapa hari yang lalu, saya sempat pesan cake ke neng Nhie untuk teman saya yang lagi ada kerjaan di Bandung. Yaudah, saya pun menghubungi lagi si eneng yang pinter pisan bikin cake ini.

Sayangnya, itu dapur produksi yang gak pernah sepi orderan ngak pernah nyetok barang. Alias cake dibikin sesuai pesanan. Mana kita terpaut waktu 7 jam lagi. Indonesia lebih cepet. Jadi, tadinya, saya pikir kalau pesan pagi, sore bisa diantar. Ealah, dasar baru buka mata, dimana jiwa dan raga belum bersatu, perasaan kita dalam waktu yang sama, padahal di indonesia udah siang dong ah. Mana beliaunya lagi ngerjain orderan punya orang lain pulak.

Setelah berhasil dirayu dan sangat profesional banget si eneng ini menyanggupi bikin cake orderan saya nanti malam katanya. Dengan target itu cake dikirim jam 6 pagi keesokan harinya. Wah, jempol deh buat si eneng yang tinggal di Cimohai ini.

Jadi, ya gitu. Hari gini, dunia dalam genggaman. Meski saya tinggal di Inggris, pesan cake di Cimahi untuk diantarkan ke mertua saya di Bandung, bukan perkara sulit. Oiya, ini adalah pesanan saya yang kesekian, sebelumnya, saya juga pernah pesan cake untuk mama saya di sini.

Besoknya, Nhie ngabarin kalau cake udah sampai di alamat tujuan. Setelah saya cek, ternyata mertua sedang terapi ke Garut. Setelah selang beberapa waktu, terhubung, dan beliau baru saja sampai di rumah.
“Tan, ci eyang meni carinakdak… terharu…,“* begitu kata ipar saya 😀
(carinakdak = matanya berkaca-kaca, sunda-red)

Mamah mertua senang, saya juga ikut senang. Selamat ulang tahun, ma! Semoga panjang umur nan barokah, Aamiin.

Dan inilah penampakkan cake pesanan untuk mahmer (mamah mertua – kiri). Sedangkan yang kanan pesanan untuk teman saya (org Jakarta) yang tempo hari datang ke Bandung. Alamat kirimnya ke hotel tempat ia mengenap. So, buat kamu, orang luar kota Bandung, yang lagi berada di Bandung, bisa pesan seperti yang saya lakukan ini.

bolu keju

Cakep kan penampakkannya? Yang kanan itu namanya triple choco pudding cake kalau yang kanan namanya bolu keju gondrong, nama yang aneh 😀
Dikasih nama demikian karena parutan kejunya numpuk panjang-panjang, gondrong gitu deh. Hmmm… yummyy… Saya pesan 4 rasa sesuai dengan yang tersedia. Rasa vanila, pandan, lemon dan green tea.

Deuh, betapa enaknya hidup di jaman serba inet dan serba online shop seperti ini. Gak hanya beli pakaian, beli cake juga bisa sesimple ini. Alhamdulillah. Membahagiakan orang terkasihpun terasa lebih mudah. Selamat ulang tahun, ma. Salam baktos Aa-Osi.

So, buat kamu yang mau ngasih cake kepada orang terkasih, entah itu orang tua, mertua, saudara, teman, kerabat yang di Bandung, ataupun yang sedang berada di Bandung, bisa lakukan apa yang seperti saya lakukan ini. Mudah. Serasa dunia dalam genggaman.

Car Boot Sale, Inggris

Selain toko charity, ada sebuah tempat lainnya di Inggris yang menjual barang bekas. Namanya car boot sale. Berbeda dengan toko charity, car boot sale  tidak menempati toko tapi digelar di lapangan terbuka.

Dinamakan car boot sale karena sejarahnya. Konon, diawal tahun 1970’an seorang pastor berinisiatif menjual barang-barang bekas di car boot atau di bagasi mobilnya. Dimana keuntungan dari penjualan barang-barang tersebut digunakan untuk charity/disumbangkan.

Diawal-awal tahun tersebut banyak orang mengelar acara serupa dengan tujuan non komersil. Namun seiring waktu, konsep berjualan dengan menggelar lapak di bagasi mobil tersebut dikoordinir hingga meluas dengan tujuan komersil.

Sedikit bernostalgia, ajang serupa inipun pernah saya rasakan di tanah air. Bagi ABG Bandung angkatan 45 80’an, nuansa ini bisa dirasakan di kawasan Gasibu/Gedung Sate saat minggu pagi. Duh, tua amat ya yang nulis 😀
Tentu saja Gasibu waktu itu masih lengang tidak segila sekarang macetnya.
Pada saat itu anak-anak mahasiswa berjualan di bagasi mobil mereka. Selain menjadi ajang bisnis, juga sebagai ajang mejeng-mejeng dan ngeceng-ngeceng gitu deh.

Balik lagi ke car boot sale Inggris. Kini, para penjual tersebut tidak lagi memajang barang dagangannya di boot/bagasi mereka. Tapi ditata di meja pajang atau di rumput yang sebelumnya diberi alas. Tentunya, keuntungan dagangannya bukan untuk charity tapi masuk kantong pribadi. Namun ada juga satu dua yang berjualan untuk charity.

Untuk bisa berjualan di sini, para pedagang harus membayar sewa lapak ke pemilik tanah seharga £5. Sedangkan untuk truk diharuskan membayar £7-10 tergantung besarnya kendaraan. Dengan durasi berjualan mulai dari jam 7 hingga jam 2. Di beberapa tempat ada juga yang menggelar car boot sale hingga sore hari. Kebanyakan car boot sale digelar di hari minggu, namun ada juga digelar di hari Sabtu atau hari libur lainnya.

Adapun barang yang dijual di car boot sale ini sangat beragam, sama halnya dengan barang-barang yang dijual di toko charity. Namun harganya lebih murah lagi. Seperti pakaian, perkakas, barang elektronik, bahkan laptop dan lain sebagainya.

car boot sale inggris

Aneka laptop second

Jika dipersentasikan, antara pedagang barang bekas dan baru, sekitar 70-30. 70% berjualan barang second, 30% barang baru. Seperti pakaian, tas, perkakas/perabotan rumah tangga dan lain sebagainya.

car boot sale inggris

Berbeda dengan toko charity, nuansa car boot sale lebih meriah. Selain karena digelar dilapangan terbuka, pembelinya ramai mondar-mandir, juga dimeriahkan para pedagang makanan/minuman, pedagang tanaman, kadang ada pertunjukkan musik indian. Bahkan  di car boot sale skala besar, seperti di Kota Worcester, tempat kami tinggal, dimeriah oleh bouncy castle, agar anak-anak betah berlama-lama. Ada juga penyewaan kuda tugang. Kuda poni maksudnya, alias kuda mini.

Sebetulnya car boot sale dimulai sejak musim semi. Namun puncak ramainya saat musim panas. Tentulah dengan alasan, waktu yang tepat untuk menikmati hangatnya matahari yang sangat dinanti.

Jadi, kadang, ada atau tiada barang yang ditargetkan, pokonya ngarbut aja. Dapat barang syukur, gak dapat juga gak apa-apa. Yang penting bisa berjemur sambil cuci mata.